Kaca Jendela di Lantai 4 SMPN 132 Cengkareng Tidak Ada, Polisi Duga Dicopot Siswa Agar Bisa Diakses

JAKARTA - Kapolsek Cengkareng Kompol Hasoloan Situmorang membantah adanya informasi yang beredar bahwa DR (16) pelajar kelas III SMPN merupakan korban perundungan di sekolahnya. Apalagi soal DR bunuh diri dengan cara loncat dari lantai 4 gedung sekolah.

"Terkait beredarnya informasi awal, ada dugaan (korban) didorong, perundungan dan seterusnya, sampai saat ini tidak kita temukan," kata Kompol Hasoloan, Rabu, 11 Oktober.

Pihak kepolisian menyimpulkan korban tewas karena tergelincir dari lantai empat gedung sekolah.

"Ya kesimpulannya korban tergelincir di situ," katanya.

Kesimpulan itu dikuatkan dengan adanya keterangan tiga orang saksi rekan korban berinisial RDF, RGA dan AAA kepada polisi.

Ketiganya bersama korban setelah dari kantin makan nasi uduk pada Senin, 9 Oktober, sekitar pukul 09.30 WIB. Kemudian korban mengajak 3 rekannya untuk merokok di kelas IX G, Lantai 4, Gedung Sekolah SMPN 132.

Selanjutnya, korban lari ke dalam kelas mengarah jendela yang tidak ada kacanya dan sudah tidak ada teralisnya.

Korban melompat terlalu kencang sehingga korban jatuh ke bawah dari lantai 4 Sekolah SMPN 132 hingga meninggal dunia.

Polisi menduga, kaca tersebut bolong lantaran dipereteli (dicopot) oleh siswa.

"Diduga kuat itu (kaca teralis dicopot-red) benar. Tapi belum sampai ke situ (dugaan kelalaian sekolah) ya, karena memang tempat itu harusnya tidak diakses," ucapnya.