Kepala Intelijen Moskow Sebut Barat Melatih Kelompok Sabotase Ukraina Serang Fasilitas Nuklir Rusia

JAKARTA - Badan intelijen Barat sedang melatih penyabot Ukraina untuk melancarkan serangan terhadap fasilitas energi nuklir Rusia, kata Direktur Badan Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR) Sergey Naryshkin kepada wartawan.

"Hal ini telah sampai pada titik di mana badan-badan intelijen Barat melatih kelompok sabotase dan tempur Ukraina untuk menyerang fasilitas energi nuklir Rusia. Hal ini telah dikonfirmasi," kata Naryshkin di sela-sela gelaran "53rd meeting of the Commonwealth of Independent States (CIS) Council of Heads of Security Agencies and Special Services" seperti melansir TASS 11 Oktober.

"Tindakan seperti itu tentu saja telah dicegah oleh badan intelijen kami. Dinas Keamanan Federal. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menyebabkan kerusakan pada pembangkit listrik tenaga nuklir Kursk, Smolensk dan Zaporizhzhia. Jelas, sulit untuk mempertahankan kontak dengan negara-negara Barat dalam keadaan seperti itu," tambahnya.

Lebih lanjut, Naryshkin menunjukkan Barat menggunakan Ukraina untuk melawan Rusia, "sementara rezim Kyiv terus menggunakan metode teroris secara terang-terangan terhadap Rusia dan seluruh dunia Rusia."

"Termasuk serangan teroris terhadap sejumlah jurnalis, penulis, dan pemimpin opini, serta aksi terorisme terhadap pemukiman, kota besar dan kecil di Rusia dan fasilitas infrastruktur sipil," lanjut Naryshkin.

Ketika berbicara tentang ancaman teroris yang datang dari Afghanistan, Suriah, Irak dan Libya, Kepala SVR mencatat, ancaman tersebut berakar pada "tekanan ilegal dan bahkan tindakan agresi bersenjata langsung oleh Amerika Serikat dan sekutunya terhadap negara-negara tersebut."

"Namun, perkembangan besar sedang terjadi di dunia yang bergerak menuju multipolaritas, dan badan-badan intelijen Rusia mempertahankan interaksi dan kerja sama yang luas dengan badan-badan khusus di negara-negara lain, khususnya di negara-negara Selatan, termasuk mitra, teman dan kolega kami di badan intelijen negara anggota CIS," Naryshkin menyimpulkan.