JAKARTA - Intelijen Rusia mengatakan pembunuhan Darya Dugina, putri Ideolog ultra-nasionalis Rusia Darya Dugina, direncanakan di Moskow oleh Natalia Vovk dan anggota lain dari kelompok sabotase Ukraina, yang meninggalkan Rusia sehari sebelum ledakan tersebut.
"Dalam penyelidikan kami, disimpulkan pembunuhan Darya Dugina diatur di Moskow oleh Natalia Vovk dan anggota lain dari kelompok sabotase dan teroris Ukraina, seorang warga negara Ukraina, Bogdan Petrovich Tsyganenko," jelas Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB), melansir Sputnik News 29 Agustus.
"Ia lahir pada tahun 1978. Ia tiba di Rusia melalui Estonia pada 30 Juli 2022 dan meninggalkan Rusia sehari sebelum Darya Dugina diledakkan," terang FSB.
FSB mengatakan Tsyganenko memberi Vovk pelat nomor mobil dan dokumen palsu atas nama warga asli Kazakhstan, Yulia Zaiko, dan bekerja dengan Vovk dalam merakit alat peledak di garasi sewaan di barat daya Moskow.
"Studi kamera pengintai video mendokumentasikan, pelaku kejahatan, warga negara Ukraina Natalia Pavlovna Vovk, lahir pada 1979, secara pribadi mengikuti Darya Dugina di tempat parkir untuk tamu Festival Traditsiya," ungkap FSB.
Pada 22 Agustus, FSB mengatakan Vovk berada di balik ledakan itu, dengan pengeboman mobil disiapkan oleh dinas khusus Ukraina.
Vovk dan putrinya yang masih di bawah umur, yang menemaninya dalam perjalanan ke Moskow, melarikan diri ke Estonia beberapa jam setelah ledakan.
BACA JUGA:
Dugina, putri filsuf politik sayap kanan Alexander Dugin, tewas pada malam 20 Agustus saat mobil yang ditumpanginya meledak di wilayah Moskow. Dia dan ayahnya meninggalkan sebuah acara, di mana Dugin menjadi pembicara, di kendaraan terpisah.