Satu-satunya Pembangkit Listrik di Gaza Berhenti Berfungsi, Rumah Sakit Terancam Kehabisan Bahan Bakar Generator Besok
JAKARTA - Rumah sakit dan layanan dasar di wilayah Gaza, Palestina terancam tidak berfungsi lantaran kehabisan bahan bakar untuk generator, saat pembangkit listrik di sana berhenti berfungsi, sementara blokade menghalangi pasokan.
Kepala otoritas listrik Gaza Galal Ismail pada Hari Rabu mengatakan, satu-satunya pembangkit listrik di Gaza berhenti berfungsi setelah kehabisan bahan bakar.
"Gaza saat ini tanpa aliran listrik," kata Ismail kepada CNN seperti dikutip 11 Oktober.
Masyarakat di Gaza masih bisa menggunakan generator listrik untuk menghasilkan listrik, kata Ismail. Namun, dengan adanya blokade di semua sisi perbatasan, bahan bakar yang dibutuhkan agar generator dapat berfungsi semakin menipis.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan, bahan bakar yang digunakan untuk mengoperasikan generator di rumah sakit kota itu akan habis pada Hari Kami, memperingatkan tidak adanya pasokan listrik dapat menyebabkan bencana.
"Semua layanan dasar di Gaza bergantung pada listrik, dan tidak mungkin mengoperasikan sebagian layanan tersebut dengan generator karena adanya pencegahan pasokan bahan bakar melalui gerbang Rafah," kata kantor media pemerintah dalam sebuah pernyataan.
Diketahui, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pada Hari Senin memerintahkan pengepungan total terhadap Gaza, mengatakan ia akan menghentikan pasokan listrik, makanan, air dan bahan bakar setelah serangan oleh Hamas.
Baca juga:
- Indonesia Kembali Terpilih Sebagai Anggota Dewan HAM PBB dengan Suara Tertinggi, Menlu Retno: Wujud Trust
- Sebut Pembalasan dan Blokade Gaza Langgar Hukum Internasional, Pejabat UE: Israel Punya Hak Membela Diri, Tetapi...
- Kepala HAM PBB Kutuk Blokade Israel Terhadap Gaza dan Penyanderaan oleh Militan Palestina
- Iran Tidak Berada di Balik Serangan Hamas Terhadap Israel, Khamenei: Tindakan Rezim Zionis yang Harus Disalahkan
Dengan memburuknya kondisi di tengah serangan udara balasan Israel, krisis kemanusiaan sudah mulai terjadi. Situasi di Gaza sudah "sangat mengerikan sebelum adanya permusuhan ini," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Hari Senin, dan "sekarang kondisinya hanya akan memburuk secara eksponensial."