Balasan Israel Bakal Mengubah Timur Tengah, PM Netanyahu: Apa yang akan Dialami Hamas Sulit dan Mengerikan
JAKARTA - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan Hamas akan balasan yang disiapkan negaranya, saat jumlah korban tewas sejak serangan akhir pekan tembus 1.200 jiwa.
PM Netanyahu mengatakan, tanggapan Israel terhadap serangan yang dilakukan Hari Sabtu lalu oleh Hamas di Gaza akan mengubah Timur Tengah.
"Apa yang akan dialami Hamas akan sulit dan mengerikan," katanya, dilansir dari CNBC.
Setidaknya 1.260 orang telah terbunuh dalam konflik terbaru kedua negara, di mana rinciannya 700 warga Israel dan 560 warga Palestina, menurut data terakhir.
"Ini hanyalah permulaan. Kami semua bersama Anda dan kami akan mengalahkan mereka dengan kekuatan, kekuatan yang sangat besar," ujar PM Netanyahu seperti mengutip Times Of India dari AFP.
Diketahui, sejak serangan mendadak Hari Sabtu, pesawat Israel telah menggempur sasaran-sasaran di Gaza, sementara pasukan daratnya berjuang untuk merebut kembali kendali atas desa-desa dan kota-kota perbatasan yang dikuasai oleh orang-orang bersenjata Palestina.
Kepala juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan, Israel telah mengerahkan 300.000 tentara cadangan sebagai respons terhadap serangan Hamas pada akhir pekan lalu.
Hagari mengatakan 300.000 tentara cadangan telah dipanggil oleh militer sejak Sabtu, menunjukkan persiapan untuk kemungkinan invasi ke Gaza, meskipun rencana tersebut belum dikonfirmasi secara resmi.
Baca juga:
- Israel Kerahkan 300 Ribu Tentara Cadangan dan Pindahkan 35 Brigade ke Perbatasan, Pengamat Prediksi Serangan Darat ke Gaza
- Menteri Pertahanan Perintahkan Blokade Total, Pengamat: Hamas Sudah Membuat Aib Besar Bagi Israel
- Salahkan Pendudukan Palestina saat Serangan di Gaza Tewaskan 1.100 Orang, Politisi Israel: Kami Telah Memperingatkan
- Kamera Pengawas Tidak Berfungsi hingga Tentara Dinilai Tak Siap: Israel akan Gelar Penyelidikan Terkait Serangan Hamas
"Kami belum pernah menyusun begitu banyak cadangan dalam skala seperti ini," katanya, melansir Reuters.
"Kami akan melakukan serangan," tandasnya.