Presiden Zelensky: Kita Harus Bekerja Sama Mendorong Rusia Keluar dari Wilayah Negara Lain
JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan para pemimpin Eropa pada Hari Kamis, Rusia dapat membangun kembali kemampuan militernya dan menyerang negara-negara lain dalam waktu lima tahun, jika dukungan terhadap negaranya goyah dan berujung kekalahan.
Itu disampaikannya saat menghadiri pertemuan puncak Komunitas Politik Eropa di Spanyol. Dalam pidatonya yang emosional, Presiden Zelensky menggambarkan bagaimana anak-anak Ukraina di kota timur Kharkiv belajar dari jarak jauh, atau menghadiri kelas di stasiun kereta bawah tanah karena serangan udara.
"Sampai ada sistem pertahanan udara yang sepenuhnya efektif, anak-anak tidak dapat bersekolah," katanya pada pertemuan yang digelar di Kota Granada itu, melansir Reuters 5 Oktober.
Presiden Zelensky melanjutkan, dengan memberikan peralatan militer tambahan ke Ukraina, negara-negara Eropa dapat membantu memastikan "drone, tank, atau senjata Rusia lainnya tidak akan menyerang siapa pun di Eropa".
"Kita tidak boleh membiarkan (Presiden Rusia Vladimir) Putin menggoyahkan belahan dunia lain dan mitra kita untuk menghancurkan kekuatan Eropa," seru Presiden Zelensky.
"Kehadiran Rusia, militer atau proksinya di wilayah negara lain merupakan ancaman bagi kita semua. Kita harus bekerja sama untuk mendorong Rusia keluar dari wilayah negara lain," tandasnya.
Diketahui, Komunitas Politik Eropa didirikan tahun lalu setelah invasi Rusia ke Ukraina, untuk mendorong kerja sama di antara lebih dari 40 negara mulai dari Norwegia hingga Moldova.
Baca juga:
- Prancis Tarik Pasukannya Secara Bertahap dari Niger Pekan Ini
- China Kecam Misi Pasokan Ulang ke Pulau Karang yang Disengketakan, Filipina: Fungsi Administratif yang Sah
- Iran Sebut Keprihatinan Barat Terhadap Perempuan dan Anak-anak Iran Tidak Tulus
- Gelombang Kedua Pembuangan Air Olahan Limbah Radioaktif PLTN Fukushima Dimulai, Per Hari 460 Ton
Pertemuan di Granada memberikan kesempatan kepada para pemimpin seperti Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak untuk menyatakan kembali komitmen dukungan mereka terhadap Ukraina.