Ungkap Kelakuan ASN Tetangga Rumahnya, Heru Budi: Bawa Pulang 3 Mobil Dinas, Saya Lihatin Aja

JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menceritakan perilaku buruk seorang ASN DKI eselon III yang merupakan tetangga di tempat tinggalnya.

Sejak beberapa tahun lalu, Heru kerap melihat ASN tetangganya kedapatan membawa pulang mobil dinas hingga tiga unit ke rumah.

Hal ini diungkapkan Heru usai melantik ratusan pejabat eselon III dan eselon IV pada jabatan administrator dan pengawas di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.

"Saya ada tetangga, eselon III, enggak tahu tugas di mana. Sebelum saya jadi Pj, dia bawa pulang mobil dinas tiga. Saya lihatin aja. Begitu saya jadi Pj, mobil dinasnya hilang, tuh (di rumah)," ungkap Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 4 Oktober.

Padahal, menurut Heru, kendaraan dinas harus dikembalikan lagi ke kantor masing-masing. Berbeda dengan kendaraan operasional yang diberikan pada jabatan wali kota dan bupati.

"Ini mobil dinas dibawa pulang, bensin minta dari bendahara, dapat supir, (tunjangan) transport diambil juga. Kecuali wali kota, langsung dikasih mobil, enggak ada pilihan, karena enggak mungkin wali kota (dinas) di ujung mana, lalu taruh ke kantor," ungkap Heru.

"Ada yang tahu perbedaan mobil dinas sama operasional apa? Kalau enggak tahu, baca! Besok baca, jadi enggak dibawa pulang tuh kendaraan," lanjutnya.

Kepada para pejabat yang baru dilantik ini, Heru menekankan agar mereka bisa meningkatkan kinerja dan menyelesaikan persoalan masyarakat di wilayah masing-masing.

Lagipula, Heru mengakui bahwa tunjangan kinerja (tukin) sebagai Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) di Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) lebih kecil dibandingkan tukin camat di Jakarta.

"Hari ini saya tercatat sebagai pegawai Setneg. Saya mau cerita bahwa tukin saya selevel dengan eselon 3 di provinsi DKI Jakarta. Camat Rp50 juta sampai Rp51 juta, ya kan? Wakil camat, Rp50 juta. Besaran anda, lho," ucapnya.

Namun, mantan Wali Kota Jakarta Utara ini menegaskan dirinya bukan ingin membandingkan penghasilannya sebagai ASN di Kemensetneg dengan para camat Jakarta.

Sehingga, sebagai Pj Gubernur DKI, Heru meminta pada perangkat daerah yang baru dilantik pada hari ini untuk serius bekerja karena besarnya nilai tunjangan yang mereka terima.

"Anda saya tuntut untuk bekerja dengan baik," tegasnya.