Review The Exorcist: Believer, Perjalanan Mempertanyakan Keimanan Penonton
JAKARTA - Film The Exorcist: Believer sudah mulai bisa ditonton di bioskop Indonesia. Film ini bisa menjadi sebuah perayaan bagi para penggemar horor supernatural dan penggemar waralaba The Exorcist.
Film yang disutradarai oleh David Gordon Green dan ditulis oleh Peter Sattler serta Green itu menandai sekuel langsung dari horor klasik yang rilis pada tahun 1973, membawa kembali karakter ikonik Chris MacNeil (diperankan oleh Ellen Burstyn). Meskipun film itu membawa warisan waralaba, The Exorcist: Believer juga mampu berdiri sendiri sebagai sebuah karya yang menarik.
The Exorcist: Believer mengikuti perjalanan Victor Fielding, diperankan dengan gemilang oleh Leslie Odom Jr, seorang ayah yang berjuang untuk menyelamatkan putrinya yang kerasukan iblis. Cerita dimulai dengan latar belakang tragis Fielding, yang kehilangan istrinya dalam gempa bumi Haiti dan harus membesarkan putrinya Angela (yang diperankan oleh Lidya Jewett) sendirian.
Ketika Angela mulai menunjukkan tanda-tanda perilaku yang mengerikan dan aneh, Fielding berusaha mencari bantuan. Pada adegan di film "The Exorcist Believer" itulah Ellen Burstyn kembali ke layar sebagai Chris MacNeil, seorang wanita yang sudah berurusan dengan hal serupa di masa lalu.
Dikutip dari ANTARA, Burstyn di The Exorcist: Believer menghadirkan performa yang penuh ketegangan dan mendalam sebagai seorang ibu yang memiliki pengalaman traumatis dalam menghadapi kekuatan jahat.
Pencarian Fielding untuk menyelamatkan Angela membawa penonton kepada sebuah perjalanan yang penuh ketegangan dan ketakutan. Adegan-adegan eksorsisme pada film itu cukup intens dan mendebarkan, dengan efek sinematik khusus yang memukau dan membuat penonton merasakan ketidakpastian yang mencekam.
Salah satu aspek yang membuat The Exorcist: Believer menonjol adalah cara film itu mengeksplorasi tema-tema kepercayaan dan iman. Fielding adalah seorang skeptis yang tidak percaya pada hal-hal supernatural, sementara Chris adalah seorang yang percaya pada kekuatan supranatural.
Konflik antara keyakinan kedua karakter memberikan dimensi yang mendalam pada cerita dan mengundang penonton untuk merenungkan pertanyaan-pertanyaan tentang iman dan kepercayaan.
Film itu juga menjelajahi tema keluarga dan cinta. Fielding rela melakukan segala yang mungkin untuk menyelamatkan putrinya, yang menggambarkan cinta seorang ayah yang kuat dan tekadnya untuk melindungi anaknya.
Chris juga menunjukkan cinta dan dukungannya kepada Fielding dan Angela sehingga menciptakan hubungan yang kuat di antara karakter-karakter utama.
Baca juga:
Secara keseluruhan, The Exorcist: Believer adalah sebuah film horor yang solid dan layak untuk ditonton. Atmosfer yang mencekam, adegan eksorsisme yang intens, dan eksplorasi tema-tema mendalam membuatnya menjadi pengalaman yang menegangkan.
Film itu berhasil menggabungkan elemen horor supernatural dengan pertimbangan moral yang dalam, menjadikannya film yang layak disaksikan oleh para penggemar genre horor seperti ini. Dengan Ellen Burstyn yang brilian dan ikatan emosional para pemeran yang solid, film itu adalah perayaan yang patut ditonton bagi para penggemar The Exorcist, horor klasik dan film horor pada umumnya.
The Exorcist: Believer adalah perjalanan menegangkan yang mempertanyakan iman dan melibatkan hati penonton sampai detik terakhir.