PKS 'Senggol' Jokowi Usai Bertemu SBY: Jangan Cawe-Cawe, Sudah 10 Tahun jadi Negarawan Saja
JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menitipkan pesan khusus kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelang perhelatan Pilpres 2024 yang tinggal beberapa bulan lagi. PKS meminta Jokowi tidak cawe-cawe dan menjadi negarawan saja setelah lengser sebagai presiden RI.
Hal itu disampaikan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 3 Oktober.
Mardani mulanya mengomentari soal pertemuan Presiden Jokowi dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Bogor, kemarin. Menurutnya, pertemuan dua presiden RI itu merupakan hal yang wajar untuk memperkuat pemerintahan.
"Ya wajar saja karena pak Jokowi sedang perlu memperkuat," ujar Mardani.
Namun Mardani malah berpikir pertemuan SBY dan Jokowi justru memunculkan spekulasi bahwa sang kepala negara mendukung pencapresan Prabowo Subianto. Diketahui, Partai Demokrat telah resmi mendukung Prabowo sebagai Capres 2024 dan bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) bersama Golkar dan PAN.
"Dan Demokrat sudah dukung pak Prabowo. Kalau Demokrat dapat (kursi kabinet, red) juga, saya lagi mikir, jangan-jangan Pak Jokowi kian kuat ke Prabowo-nya gitu kan. Kasihan temen sebelah saya, hahaha," kata Mardani.
Mardani mengaku, PKB membebaskan Jokowi bertemu dengan tokoh dari parpol manapun. Terpenting, kata dia, pilpres 2024 harus diwarnai dengan adu gagasan dan karya.
"Kalau buat PKS bebas, bebas. Kita tidak ingin ada pertarungan lah, kontestasi karya dan gagasan, yang dukung pak Prabowo boleh, dan yang nggak perlu didukung Pak Jokowi juga," kata Mardani.
Namun, anggota Komisi II DPR itu menitipkan pesan untuk Jokowi agar menjadi negarawan saja usai purna tugas sebagai presiden RI. Mardani menegaskan, Jokowi tidak perlu ikut campur dalam urusan pilpres 2024 mendatang.
Baca juga:
"Pak Jokowi jangan cawe-cawe titik gitu ajalah. Pak Jokowi jadi negarawan aja, sudah sepuluh tahun kok, sayang kalau sudah sepuluh tahun cawe cawe. Jadi nanti nggak high level politik, jadi low level politik, titip buat pak Jokowi," pungkasnya