Hari Pers Nasional 2021: Forum Pemred Sebut Ada 800 Ribu Situs Penyebar Hoax di Indonesia
JAKARTA - Ketua Forum Pemimpin Redaksi (Pemred) Kemal E. Gani mengungkapkan bahwa terdapat sekitar 800 ribu situs penyebar informasi bohong atau palsu di Indonesia.
“Inikan luar biasa. Tidak hanya informasi umum saja seperti pandemi yang di-hoax-kan, tetapi Presiden Jokowi dan Presiden Donald Trump pun tidak luput dari hal ini,” ujarnya dalam webinar, Senin, 8 Februari.
Kemal menambahkan, media-media nasional yang ada saat ini tetap berkomitmen untuk tetap menyajikan informasi dan konten-konten yang kredibel dan terpercaya.
“Jadi prinsip-prinsip fakta, informasi yang akurat dan berimbang, prinsip verifikasi, serta akurasi akan terus kami jalankan kepada masyarakat,” tuturnya.
Bos SWA grup ini lantas memberikan sinyal bahwa negara perlu hadir untuk mendukung penyediaan informasi yang terpercaya kepada publik. Sebagai contoh, Kemal memaparkan bagaimana pemerintah Selandia Baru mengalokasikan anggaran sebesar 500 juta dolar AS atau setara Rp600 miliar kepada media nasionalnya untuk menguatkan penyebaran berita yang benar.
Baca juga:
“Hal ini dibenarkan oleh Duta Besar Tantowi Yahya di sana yang mengatakan bahwa komunikasi pemerintah dengan rakyatnya lancar sekali. Informasi tidak terdistorsi, selain karena masyarakatnya tidak menggantungkan diri dengan media sosial yang tidak terverifikasi, 70 persen orang-orang di sana mengkonsumsi informasi dari media-media kredibel,” tegasnya.
Untuk itu, Kemal mewakili media di Tanah Air siap membantu pemerintah untuk menyusun aturan dan regulasi tertentu guna menekan penyebaran berita bohong di dalam negeri.
“Ini tantangan buat kita untuk bisa membuat aturan yang baik dan fair agar tercapai hal tersebut,” tutup dia.