Liverpool Keluhkan Kegagalan VAR yang Mengakibatkan Gol Luis Diaz Dibatalkan
JAKARTA - Liverpool telah merilis pernyataan yang menyatakan bahwa 'integritas olahraga telah tergerus' setelah VAR gagal menilai gol Luis Diaz sebagai offside dalam kekalahan mereka di Tottenham pada Sabtu, 30 September.
Setelah Curtis Jones dikartu merah, Luis Diaz, berhasil mencetak gol yang membuat skor menjadi 1-0, tetapi golnya salah disallowed karena offside.
Professional Game Match Officials Limited (PGMOL) merilis pernyataan setelah pertandingan yang mengkonfirmasi bahwa 'kesalahan manusia' telah terjadi.
Liverpool, yang bermain dengan sembilan pemain setelah Diogo Jota mendapat dua kartu kuning, akhirnya kebobolan gol pada menit terakhir dan kalah 2-1 karena Joel Matip membobol gawangnya sendiri.
Pernyataan yang dirilis pada Minggu 1 Oktober menyatakan: "Klub Sepak Bola Liverpool mengakui pengakuan PGMOL atas kegagalannya semalam. Jelas bahwa penerapan yang benar dari hukum permainan tidak terjadi, yang mengakibatkan integritas olahraga tergerus."
Baca juga:
- Atlet MMA Indonesia Bawa Pulang Medali Perunggu Kejuaraan Dunia U-18
- Atalanta Vs Juventus Berakhir Imbang, Szczesny: Hasil yang Adil
- Akhir Drama Tyson Fury Vs Oleksandr Usyk untuk Titel Juara Kelas Berat Dunia Tak Terbantahkan
- Timnas Indonesia U-17 TC di Markas Borussia Dortmund, Bakal Hadapi Eintracht Frankfurt U-19 di Laga Uji Coba
"Kami sepenuhnya memahami tekanan yang harus dihadapi oleh wasit pertandingan, tetapi tekanan ini seharusnya diatasi, bukan diperparah, dengan adanya dan penerapan VAR. Oleh karena itu, tidak memadai bahwa waktu yang cukup tidak diberikan untuk memungkinkan keputusan yang benar diambil dan tidak ada intervensi berikutnya," ungkap PGOML.
"Bahwa kegagalan tersebut sudah dikategorikan sebagai 'kesalahan manusia yang signifikan' juga tidak dapat diterima. Setiap hasil harus ditetapkan hanya melalui tinjauan dan dengan transparansi penuh."
"Hal ini penting untuk kehandalan pengambilan keputusan di masa depan dan berlaku untuk semua klub, dengan pembelajaran digunakan untuk melakukan perbaikan dalam proses untuk memastikan situasi semacam ini tidak akan terjadi lagi."
Ide awal penggunaan VAR sendiri adalah untuk menjamin pertandingan berjalan secar adil dan fair dengan meminimalkan kesalahan wasit di lapangan. Namun jika VAR juga tidak bisa menangani kesalahan para wasit tentu ini menjadi dipertanyakan kegunaannya.
VAR digunakan untuk membantu wasit dalam mengambil keputusan dalam situasi-situasi krusial selama pertandingan sepak bola. Berikut adalah cara VAR digunakan:
Review oleh Wasit Utama: Wasit utama pertandingan dapat meminta bantuan VAR dalam situasi tertentu, seperti penentuan offside, pelanggaran di dalam kotak penalti, atau insiden yang mungkin tidak terlihat dengan jelas oleh wasit di lapangan.
Penilaian Video: Wasit VAR (Video Assistant Referee) memeriksa tayangan ulang dari berbagai sudut kamera untuk menilai kejadian yang diperdebatkan. Mereka dapat melihat tayangan dalam kecepatan normal dan perlahan.
Komunikasi antara Wasit dan VAR: Wasit di lapangan dapat berkomunikasi dengan wasit VAR melalui alat komunikasi. Mereka dapat menerima rekomendasi atau informasi dari VAR.
Keputusan Akhir: Wasit di lapangan memutuskan apakah akan memeriksa situasi secara langsung di layar samping lapangan (on-field review) atau menerima rekomendasi langsung dari VAR. Wasit di lapangan masih memegang otoritas akhir untuk mengambil keputusan.
Pengumuman Keputusan: Setelah mengambil keputusan, wasit di lapangan mengumumkan keputusan akhir kepada pemain, tim, dan penonton di stadion. Ini sering kali melibatkan pertunjukan sinyal tangan yang menunjukkan apakah gol diberikan, penalti diberikan, atau kartu dikeluarkan.
Penggunaan VAR (Video Assistant Referee) dalam sepak bola dimulai dengan beberapa langkah dan persiapan awal.
Pelatihan Wasit: Wasit yang akan mengoperasikan VAR harus menjalani pelatihan khusus untuk memahami peran dan tanggung jawab mereka. Ini termasuk memahami aturan permainan, pemahaman teknis tentang penggunaan teknologi VAR, dan latihan situasional untuk mengidentifikasi momen penting yang memerlukan intervensi VAR.
Teknologi: Persiapan teknis melibatkan instalasi perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk VAR. Ini mencakup pemasangan kamera tambahan di stadion, pengaturan ruang kontrol VAR, dan jaringan komunikasi yang memadai untuk memungkinkan kolaborasi antara wasit lapangan dan wasit VAR.
Uji Coba: Sebelum diterapkan dalam pertandingan resmi, VAR biasanya diuji coba dalam pertandingan persahabatan atau turnamen persiapan. Ini memberikan kesempatan bagi wasit dan operator VAR untuk berlatih dan memahami bagaimana VAR akan berfungsi dalam situasi nyata.
Prosedur Penggunaan VAR: Federasi sepak bola dan otoritas kompetisi mengembangkan pedoman dan prosedur untuk penggunaan VAR. Ini mencakup situasi kapan VAR boleh digunakan, bagaimana komunikasi antara wasit lapangan dan wasit VAR berlangsung, dan bagaimana keputusan akhir dibuat.
Komunikasi dengan Penonton: Penonton di stadion dan pemirsa di televisi harus diinformasikan tentang penggunaan VAR. Ini termasuk penjelasan tentang kriteria penggunaan VAR, tanda-tanda saat VAR digunakan, dan cara keputusan akhir diumumkan.
Peluncuran Resmi: Setelah persiapan di atas selesai, VAR diperkenalkan dalam pertandingan resmi. Ini biasanya dilakukan secara bertahap, mulai dari liga teratas dan kompetisi papan atas, dan kemudian merambah ke level yang lebih rendah.
Penggunaan VAR bertujuan untuk meningkatkan keadilan dalam sepak bola dengan mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan wasit yang mungkin terlewatkan dalam situasi krusial. Meskipun belum sempurna, VAR telah menjadi bagian penting dari sepak bola modern dan terus mengalami perkembangan