Mahasiswa Ingat Pesan Penting Prabowo: Jangan Jadi Koruptor Saat Berkarier
MALANG - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengingatkan para mahasiswa untuk tidak menjadi pelaku tindak pidana korupsi atau koruptor saat nanti berkarier di berbagai profesi.
Dalam kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Prabowo mengatakan bahwa pada 2050 para mahasiswa tersebut akan menempati berbagai jabatan strategis, bahkan bisa menjadi seorang presiden.
"Saya titip, kalau nanti kalian jadi (pejabat negara), jangan kalian khianati rakyatmu, jangan kalian lupa orang tua, jangan jadi koruptor," kata Prabowo disambut riuh ribuan mahasiswa dilansir ANTARA, Rabu, 27 September.
Prabowo menjelaskan generasi muda Indonesia yang saat ini masih menimba ilmu di perguruan tinggi akan memiliki berbagai peluang untuk membangun karir ke depan. Tidak menutup kemungkinan, beberapa mahasiswa UMM akan menjadi pejabat negara.
Menurutnya, berbagai profesi yang bisa diraih para mahasiswa tersebut di antaranya menjadi seorang gubernur, bupati atau wali kota, profesor, konglomerat, menteri pertahanan atau bahkan presiden.
"Pada 2050, ada di antara kalian yang menjadi gubernur, bupati, profesor, konglomerat, menteri pertahanan atau menjadi presiden. Saya menitipkan Indonesia (kepada para mahasiswa)," katanya.
SEE ALSO:
Menurutnya pada 2050 Indonesia diproyeksikan akan menjadi negara dengan perekonomian keempat terbesar dunia. Ia berharap generasi muda Indonesia saat ini bisa memiliki masa depan yang cemerlang.
"Nanti 26 tahun lagi, saya tidak tahu berada di mana. Mudah-mudahan masih bisa melihat kalian (menjadi pejabat negara). Kalaupun tidak dari dunia ini, saya akan mengintip dari dunia lain. Kalau kalian jadi koruptor, saya akan kembali, saya cari kalian," ujarnya sembari tertawa.
Perusahaan bank investasi dan keuangan multinasional asal Amerika Serikat, Goldman Sachs memperkirakan adanya pergeseran sumber pertumbuhan ekonomi dunia pada 2050 hingga 2075, dalam laporan Goldman Sachs Global Economics Paper pada 2022.
Negara-negara maju tidak lagi menjadi pusat pertumbuhan, melainkan negara berkembang mampu menggantikan negara-negara kaya. Bahkan, Goldman Sachs meramalkan Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar keempat pada 2050, di bawah China, Amerika Serikat, dan India.