Toyota Mengadopsi Teknologi Gigapress untuk Meningkatkan Produksi Mobil Listrik

JAKARTA - Industri otomotif saat ini sedang mengalami transformasi besar, dan perubahan ini berpotensi mengubah nasib perusahaan-perusahaan besar, termasuk Toyota.

Toyota Motor Corporation baru-baru ini menggelar Workshop Toyota Monozukuri dengan tema "Mengubah Masa Depan Pembuatan Mobil." Dalam workshop ini, berbagai teknologi monozukuri dipresentasikan, termasuk di pabrik Teiho, Myochi, Motomachi, Jepang.

Salah satu tujuan Toyota adalah mengurangi waktu perakitan hingga 50% dari 10 jam yang diperlukan saat ini. Dengan menggunakan teknologi terbaru, Toyota berambisi meningkatkan produksi kendaraan listrik hingga tiga kali lipat pada tahun 2025.

>

Dilansir dari Nikkei Asia, 23 September, langkah ini diambil oleh Toyota sebagai bagian dari upayanya untuk mengejar ketertinggalan dari para pesaingnya, termasuk Tesla dan BYD, dalam mengadopsi teknologi elektrifikasi.

Salah satu inovasi yang menjadi sorotan adalah penggunaan metode gigapress dalam proses produksi. Metode ini melibatkan pengecoran logam cair ke dalam cetakan tempa, yang kemudian dengan cepat mendingin dari sekitar 700 derajat Celsius menjadi sekitar 250 derajat Celsius. Hasilnya adalah satu komponen yang membentuk seluruh sepertiga bagian belakang rangka kendaraan. Proses ini menciptakan satu bagian yang biasanya terdiri dari 86 komponen terpisah, dan yang paling mengejutkan, proses ini hanya membutuhkan waktu tiga menit dibandingkan dengan berjam-jam seperti sebelumnya.

Tidak heran bahwa Toyota memilih untuk mengadopsi metode inovatif ini. Namun, menurut Carbuzz, 22 September, Tesla adalah salah satu pionir dalam menerapkan teknologi gigapress ini. Bahkan produsen otomotif lain seperti Hyundai dan raksasa Jerman, Volkswagen, juga sedang mempelajari trik ini dari Tesla.

Toyota telah menetapkan target pengurangan 50% dalam proses produksi, investasi pabrik, dan waktu persiapan. Gigacasting hanyalah salah satu komponen penting dalam mencapai tujuan ambisius ini.

Terobosan efisiensi ini akan menjadi bagian integral dari upaya Toyota untuk menjual 3,5 juta mobil listrik pada tahun 2030, meningkat hingga 60 kali lipat dari penjualan tahun sebelumnya.

Dengan keunggulan teknologi baterai generasi berikutnya dan sejumlah paten dalam teknologi baterai padat-state, Toyota siap melangkah dengan percaya diri ke masa depan elektrifikasi.