Israel Yakin Segera Sepakati Normalisasi Hubungan dengan Saudi

JAKARTA - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan Israel akan segera mencapai kesepakatan perdamaian dengan Arab Saudi dalam rangka normalisasi hubungan diplomatik kedua negara.

“Perdamaian seperti itu akan sangat membantu dalam mengakhiri konflik Arab-Israel dan mendorong negara-negara Arab lainnya untuk menormalisasi hubungan  dengan Israel," kata dia dalam Sidang ke-78 Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat dilansir ANTARA dari laman PBB, Sabtu, 23 September.

Dia menilai kesepakatan tersebut akan meningkatkan prospek perdamaian Israel dan Palestina.

Netanyahu menegaskan perjanjian tersebut akan “mendorong rekonsiliasi lebih jauh antara Yahudi dan Islam, antara Yerusalem dan Mekah, antara keturunan Ishak dan keturunan Ismail."

Perjanjian damai Israel dan Arab Saudi akan menciptakan kawasan Timur Tengah baru yang damai dan stabil.

Jika Arab Saudi mengakui Israel dan menormalisasi hubungan dengan Israel, maka ini akan memperluas hubungan antara Israel dan negara-negara Arab dan negara Muslim lainnya, yang kemudian membuka jalan bagi perdamaian sejati antara Israel dan Palestina, kata Netanyahu.

Namun, dia mendesak Presiden Palestina Mahmoud Abbas agar berhenti menebarkan konspirasi antisemitisme yang merupakan sikap atau prasangka bermusuhan terhadap kaum Yahudi.

Selama berbulan-bulan, Arab Saudi dan Israel membahas kesepakatan menormalisasi hubungan diplomatik yang ditengahi Amerika Serikat. Upaya normalisasi ini terjadi setelah Iran dan Arab Saudi memulihkan hubungan diplomatik.

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman bulan ini mengatakan bahwa pemulihan hubungan Saudi dan Israel semakin dekat saja.

Pemerintah Kerajaan Saudi menandaskan kesepakatan apa pun menyangkut hubungan diplomatik dengan Israel harus dibarengi dengan pembentukan Negara Palestina.

Negara-negara Arab yang belakangan tahun ini menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel adalah Uni Emirat Arab, Sudan, Bahrain, dan Maroko.