Kenal di Lapas, Selebgram Nur Utami Tahu Suaminya Bandar Sabu
JAKARTA - Selebgram asal Makassar, Nur Utami terlibat kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dikarenakan suaminya berinisial S alias Saru masuk dalam jaringan narkoba Fredy Pratama. Ternyata, sedari awal Nur Utami telah mengetahui bisnis hitam yang dijalani suaminya tersebut.
"Oh sudah (Nur Utami tau suaminya bandar narkoba), jadi sejak awal sebelum mereka menikah antara NU dan S, itu mereka sudah saling mengenal," ujar Wadir Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Kombes Jayadi saat dikonfirmasi, Senin, 18 September.
Nur Utami mengetahui suaminya itu berkecimpung dalam bisnis peredaran narkoba karena berkenalan di salah satu lembaga permasyarakatan (Lapas) sekitar 4 atau 5 tahun lalu.
Kala itu, S alias Saru sedang menjalani masa tahanan atas kasus pidana. Meski tak dirinci perkaranya namun diduga soal peredaran narkoba.
"S pernah dilakukan penahanan di proses kemudian divonis di lapas dan menjalani di lapas. Kemudian berkenalanlah S dengan NU. Nah dalam perjalanannya, NU mengetahui bahwa pekerjaaan S adalah sebagai bandar," ucapnya.
Sosok S bukanlah bandar kecil. Sebab, ia berjasama dengan WW untuk mengedarkan sabu di wilayah Sulawesi Selatan.
Untuk WW, kata Jayadi, merupakan salah satu anak buah dari Fredy Pratama yang betugas mengatur peredaran narkoba.
"WW berkolaborasi dengan S gitu ya. Sehingga tidak langsung kepada fredy pratama tetapi melalui pengendali yang ada di wilayah Sulsel yaitu WW," kata Jayadi.
اقرأ أيضا:
Nur Utami ditetapkan tersangka karena berperan menampung hasil penjualan narkoba di wilayah Sulawesi Selatan. Kemudian, dia menggunakannya untuk membeli sejumlah aset.
"Menampung hasil penjualan narkoba yang kemudian di belanjakan dalam bentuk kendaraan dan barang barang bermerek serta pembeliat aset berupa tanah dan bangunan," sebutnya.
Keterlibatan Nur Utami dalam jaringan Fredy Pratama lantaran suaminya yang berinisial S merupakan anak buah dari gembong narkoba tersebut.
"NU merupakan istri dari S yang saat ini masih dalam pencarian penyidik dan secara langsung berperan sebagai pengendali wilayah Sulawesi Selatan bersama WW yang sudah ditangkap dan ditahan sebelumnya," kata Jayadi.