China Mendominasi Pasar Mobil Listrik Dunia: Bagaimana Mereka Melakukannya?
JAKARTA - Saat ini, produsen otomotif asal China membanjiri pasar global dengan kendaraan listrik yang memiliki harga terjangkau. Fenomena ini mungkin membuat penasaran, bagaimana mereka bisa menawarkan harga yang lebih murah dibandingkan pesaing-pesaingnya.
Dilansir Reuters, Jumat, 15 September, hal ini adalah hasil dari kebijakan insentif dan subsidi industri yang diterapkan di Beijing selama satu dekade terakhir. Kebijakan ini telah menjadikan China sebagai pasar kendaraan listrik terbesar di dunia saat ini.
Tidak hanya menguasai pasar, China juga berpotensi mengambil alih rantai pasokan global untuk kendaraan listrik, termasuk komponen di dalamnya. Berkat biaya produksi yang lebih rendah dan rantai pasokan yang kuat, China mampu menjadi pemain utama dalam industri ini.
Kebijakan ini juga telah mendorong perkembangan industri berat seperti pembuatan baterai EV terbesar di dunia, seperti yang dilakukan oleh CATL. Perusahaan otomotif China seperti BYD bahkan berhasil menggusur dominasi merek asing seperti Volkswagen, menjadi merek mobil terlaris di China tahun ini.
Baca juga:
- Mobil Otonom, Anggota Parlemen Inggris: Tambah Masalah Saja Jika Semua Belum Jelas
- Pemilik Leaf dan Kicks yang Terdampak Recall, Diminta Segera Datang ke Bengkel, Nissan Indonesia: Baru 30-40 Persen yang Teratasi
- Berikut Daftar Lengkap Mobil yang Meraih Peringkat Keselamatan Uji Tabrak Terbaik dari IIHS
Kemudahan biaya dan rantai pasokan yang unggul juga telah menarik minat banyak perusahaan asing untuk memproduksi mobil di China. Sebagai contoh, Tesla telah merakit lebih dari 700.000 unit mobil di sana pada tahun 2022, setara dengan setengah dari total produksi mereka di AS. Perusahaan asing lainnya seperti Renault dan BMW juga telah memulai produksi kendaraan di China.
Menariknya, inisiatif China di bidang kendaraan listrik dimulai sejak tahun 2001, ketika pemerintah memasukkannya sebagai proyek penelitian sains prioritas dalam rencana lima tahun ke depan. Hal ini menunjukkan komitmen China dalam mengembangkan teknologi ini sejak awal.
Pada tahun 2007, seorang insinyur otomotif bernama Wan Gang, yang pernah bekerja untuk Audi selama satu dekade, menjadi Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China. Wan adalah seorang penggemar berat kendaraan listrik dan bahkan menguji model Tesla Roadster saat peluncurannya pada tahun 2008. Dengan arah yang jelas saat ini, Masyarakat China tak henti memuji Wan karena telah mengambil keputusan nasional untuk menerapkan sepenuhnya mobilitas ramah lingkungan.