Harga Minyak Dunia Melesat, Menteri ESDM Khawatirkan Konsumsi Pertalite Naik

JAKARTA - Harga minyak dunia menyentuh level tertinggi sepanjang tahun 2023. Dilansir dari Reuters, harga minyak Brent melonjak menjadi 94 dolar AS per barel pada Jumat 15 September.

Menghadapi hal ini Menteri Energi dan SUmber Daya Mineral (ESDM) mengkhawatirkan konsumen BBM non subsidi akan beralih menggunakan BBM bersubsidi seperti Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite dan Jenis BBM Tertentu (JBT) solar.

Pasalnya, dengan kenaikan minyak bumi, penyedia BBM akan menaikkan harga BBM non subsidi untuk menyesuaikan dengan keekonomian masing-masing jenis BBM.

"Kemarin kita lihat (harga BBM) non subsidi sudah naik. Ini mendorong masyarakat pakai Pertalite," ujar Arifin saat ditemui VOI di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat 15 September.

Asal tahu saja, pada 1 September yang lalu Pertamina melakukan penyesuaian harga terhadap semua produk BBM non subsidinya. Penyesuaian harga telah dilakukan pada Pertamax RON 92 menjadi Rp13.300 per liter, Pertamax Green E5 (RON 95) menjadi Rp15.000 per liter, Pertamax turbo (RON 98) menjadi Rp15.900 per liter.Harga BBM dexlite (CN 51) dibanderol Rp16.350 per liter dan Pertamina Dex (CN 53) menjadi Rp16.900, dari sebelumnya Rp14.350 per liter.

Sementara harga Pertalite dibanderol seharga Rp10.000 per liter dan solar dijual Rp6.800 per liter.

Arifin menjelaskan, Dengan peningkatan konsumsi ini dikhawatirkan pemakaian Pertalite akan mengalami overkuota dari jumlah yang sudah disediakan. Untuk itu Arifin mengimbau masyarakat untuk menggunakan BBM sesuai spesifikasi kendaraan dan mendorong masyarakat menggunakan jenis BBM yang lebih ramah lingkungan.

"Yang berkendara ini kan juga banyak yang segmen mampu. Harusnya bisalah mengkonsumsi bbm yang lebih ramah lingkungan," pungkas Arifin.

DIketahui jika kuota Pertalite dipastikan aman hingga akhir tahun. Dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Niaga Riva Siahaan memastikan kuota Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite masih aman atau tidak mengalami overkuota.

Adapun kuota BBM Pertalite dalam APBN 2023 adalah sebesar 32,56 juta KL sementara prognosa Pertamina hingga akhir tahun 2023 adalah sebesar 30,83 KL.