Pemprov DKI Masih Tunggu Kehadiran Awan untuk Bisa Modifikasi Cuaca Datangkan Hujan

JAKARTA - Anggota Satgas Pengendalian Pencemaran Udara DKI Jakarta, Erni Pelita Fitratunnisa mengakui bahwa pemerintah saat ini masih menunggu awan yang cukup untuk mendatangkan hujan lewat teknologi modifikasi cuaca (TMC).

Fitri menyebut, Pemprov DKI terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk memantau perkembangan awan di langit Jakarta.

"Untuk TMX memang dari BMKG dan teman-teman BRIN, koordinasi tetap kami lakukan. Ini kan langsung dari arahan presiden dalam ratas. Potensi awan itu yang diperhitungkan," kata Fitri di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 15 September.

Fitri mengaku minimnya awan saat ini membuat pemerintah tidak bisa melakukan modifikasi cuaca untuk mengundang hujan demi meluruhkan polusi udara di Ibu Kota.

"Teknologi modifikasi cuaca memang itu sesuatu yang ideal ya untuk mengurangi tingkat polutan. Cuma, di musim kemarau ini, ini satu kendala, tidak terbentuk awan, jadi tdak bisa dilakukan hujan buatan krna tidak ada awan," ucap Fitri.

Maka dari itu, cara lain yang tengah digencarkan pemerintah adalah modifikasi cuaca skala mikro, salah satunya penggunaan water mist sebagai alat penyemprot udara dari atas gedung.

"Dilakukanlah TMC dengan skala yang lebih kecil, yaitu penyiraman dengan satu mesin dengan air yg memiliki daya atau kemampuan yang sangat rendah. Jadi, secara perlahan-lahan dia mengurai polutan yang ada di udara," jelasnya.

Selama beberapa minggu ini, lanjut Fitri, Pemprov DKI gencar menyosialisasikan penggunaan water mist bagi pengelola gedung dengan minimal 8 lantai, baik yang dimiliki oleh pemerintah maupun swasta.

Pemasangan water mist pada gedung sebenarnya sudah diwajibkan oleh Pemprov DKI. Namun, saat ini alat penyemprot air yang dikembangkan oleh BRIN belum dapat diproduksi secara massal.

"Sampai saat ini sudah ada 17 gedung yang melengkapi water mist, 7 gedung adalah gedung instansi pemerintah 11 nya adalah gedung-gedung swasta," tutur Fitri.

"Sebenarnya ada beberapa gedung lagi yang sedang berkomitmen untuk melengkapi gedung dengan water mist, tetapi masih dalam proses penyediaan alat water mist-nya. Mudah-mudahan minggu depan sudah lebih banyak lagi gedung-gedung yang sudah di lengkapi oleh water mist," imbuh dia.