Dirut MRT Ungkap GoPay, OVO, DANA, LinkAja Hengkang dari Pembayaran Tiket karena Tetap Ingin Kontrak Gratis

BOGOR - Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat membeberkan penyebab sistem pembayaran tiket layanannya kini tak lagi bisa menggunakan GoPay, OVO, DANA, dan LinkAja karena keempat perusahaan tersebut memilih hengkang dan tak memperpanjang kontrak kerja sama.

Hal ini disampaikan Tuhiyat dalam rapat Komisi B DPRD DKI yang membahas perubahan APBD tahun 2023.

"GoPay, OVO, DANA, dan LinkAja hengkang dari payment channel di MRT Jakarta. Mereka menghengkangkan diri setelah 3 tahun kontrak dengan kita setelah mereka mendapatkan ridership bagi mereka," kata Tuhiyat di Grand Cempaka Resort & Convention, Bogor, Jawa Barat, Kamis, 13 September.

Tuhiyat membeberkan, keempat perusahaan sistem pembayaran ini tak memperpanjang kontrak karena tetap ingin kerja sama secara gratis dengan MRT Jakarta. Tuhiyat mengaku pihaknya menolak keinginan mereka.

"Hengkangnya itu bukan dari kami. Mereka menghengkangkan diri. Sebabnya mereka pengin gratis setelah kontrak habis. Kan enggak mungkin posisi itu. Ridershipnya meningkat terus, bisa-bisa kami salah secara governance kalau seperti itu," urai Tuhiyat.

Pada prinsipnya, Tuhiyat menegaskan MRT tetap terbuka untuk melakukan kerja sama, dengan catatan harus mendulang keuntungan bagi perusahaan milik Pemprov DKI dan mitranya tersebut.

Namun, jika GoPay, OVO, DANA, dan LinkAja tak lagi bersedia, menurutnya hal ini bukan menjadi masalah.

Lagipula, keuntungan pembayaran tiket MRT dari keempat penyedia sistem pembayaran ini tidak memilki porsi besar dibanding e-wallet lainnya.

"Dari total revenue yang ada, hasil payment channel jika GoPay, OVO, DANA, dan LinkAja hanya 8 persen. Sedikit porsi itu. Yang lainnya itu dari bank, kartu uang elektronik. Yang tadi hengkang hanya 4 persen dari porsi kita. Kecil sebetulnya," jelas Tuhiyat.

"Kami selalu katakan open, anytime kita bisa kerja sama terus. Tapi yang terjadi, dia akan masuk ke kita (maunya) gratis. Tidak ada bisnis yang gratis bagi kami," imbuh dia.

Per 1 Juli kemarin, pengguna MRT Jakarta tak lagi bisa membeli tiket kereta menggunakan platform dompet digital GoPay, OVO, DANA, dan LinkAja.

Sementara itu, layanan pembayaran yang masih dapat digunakan pengguna MRT Jakarta yakni melalui aplikasi MRT-J yakni AstraPay, i.Saku, dan blu.

Lalu, sistem pembayaran juga masih berlaku pada kartu jelajah berganda (multitrip), kartu single trip, dan JakLingko. Sejumlah kartu uang elektronik keluaran bank seperti BRIZZI, Flazz, e-money, tapcash, dan jakCard, juga masih dapat digunakan.