Rekayasa Lalin KTT ASEAN Bikin Jalanan Macet, Heru Budi Minta Maaf
JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta maaf kepada masyarakat atas kemacetan parah yang terjadi pada Rabu, 6 September kemarin.
Kemarin, beberapa ruas jalan seperti Jalan Jenderal Sudirman, Jalan MH Thamrin, dan Jalan Gatot Subroto ditutup sementara dan menimbulkan kemacetan panjang di sekitarnya.
Kemacetan ini terjadi di sejumlah ruas jalan akibat pengaturan rekayasa lalu lintas yang menjadi rute delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN.
"Kan, KTT dua hari, ya. Tanggal 5 dan 6 (September). Pertama, ya mohon maaf kalau kemarin selama KTT beberapa warga atau banyak pengendara lalu lintas yang tidak nyaman," kata Heru di Balai Kota DKI Jakata, Kamis, 7 September.
Namun, Heru menyebut dirinya telah melakukan sosialisasi atas rekayasa lalin yang dilakukan dan meminta para perkantoran di Jakarta, khususnya di jalan protokol untuk menyesuaikan waktu kerja para pegawainya agar terhindar dari kemacetan.
Lagipula, Heru juga telah mengimbau perusahaan-perusahaan untuk ikut menerapkan kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH), meskipun banyak yang tak melakukan.
"Saya kan sudah bikin surat edaran, saya sudah mengimbau. Ya, seyogyanya kemarin tuh bisa sebagian WFH," ujar Heru.
Baca juga:
Di satu sisi, Heru meminta masyrakat memaklumi kondisi ini terjadi karena adanya gelaran pertemuan pemimpin negara-negara yang jarang terjadi di Indonesia.
"Tapi sekali lagi, itu lah hajatan kita yang mungkin 10 tahun lagi akan kembali lagi ke kita. Ya, harus kita dukung dan saya ucapkan terima kasih kepada masyarakat," urainya.