Rocky Gerung: Kata Jokowi Masalah Kecil Tapi Kok Dibawa ke Markas Besar

JAKARTA - Pengamat politik Rocky Gerung memenuhi panggilan klarifikasi terkait kasus dugaan ujaran kebencian terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Bareskrim Polri, hari ini. Ia menyatakan akan menghadapi proses hukum kasus tersebut.

"Gua sudah disini artinya gua mau ikuti," ujar Rocky kepada wartawan, Rabu, 6 September.

Namun, Rocky mengungkit pernyataan Jokowi yang tak ambil pusing perihal permasalahan tersebut. Tapi justru dilaporkan ke Bareskrim Polri.

"Kata pak Jokowi masalahnya masalah kecil kenapa dibawa ke markas besar," sebutnya.

Sedianya, Rocky Gerung dijadwalkan memberikan keterangan pada Senin, 4 September. Hanya saja, ia tak bisa hadir karena ada kegiatan mengajar.

"Saya minta ditunda, mestinya kemarin Senin tapi saya kasih kuliah di Pesantren di Sukabumi jadi nggak mungkin dibatalin. Saya minta tolong Bareskrim untuk tunda hari ini," kata Rocky Gerung.

Pelaporan terhadap Rocky Gerung berawal dari konten podcast yang ditayangkan di YouTube Refly harun. Pernyataan Rocky Gerung dalam acara tersebut dianggap berisi unsur penghinaan terhadap Jokowi dan tidak etis.

Beberapa ucapan atau pernyataan Rocky Gerung yang dianggap berunsur ujaran kebencian yakni;

"Begitu Jokowi kehilangan kekuasaannya dia jadi rakyat biasa, enggak ada yang peduli nanti. Tetapi Jokowi ambisi Jokowi adalah mempertahankan legacy-nya. Dia menawarkan IKN, mondar-mandir ke koalisi, untuk mencari kejelasan nasibnya," ucap Rocky dalam video tersebut.

"Dia mikirin nasibnya bukan nasib kita, itu b*j*ng*n yang t*l*l, sekaligus b*j*ng*n pengecut. Kalau dia b*j*ng*n pintar, dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat. Ajaib, b*j*ng*n tapi pengecut," lanjut Rocky mengkritik Jokowi.