BYD Memasuki Pasar Jepang dengan Model Terjangkau Dolphin

JAKARTA - Kesuksesan merek otomotif asal China di pasar lokalnya mendorong mereka untuk merambah pasar global. Beberapa merek seperti Chery dan Great Wall Motors (GWM) berhasil mencuri perhatian di pangsa pasar otomotif global.

Tentu saja, pabrikan besar China lain, BYD yang sudah duluan mendunia dan telah berhasil memasarkan kendaraan listriknya di beberapa negara tidak ingin ketinggalan.

BYD secara resmi memasuki pasar Jepang dengan meluncurkan model Dolphin bulan ini, mengikuti perilisan Atto 3 yang telah lebih dahulu diluncurkan di Negeri Matahari Terbit. Ini adalah langkah kuat yang menunjukkan komitmen BYD di pasar Jepang yang sangat kompetitif.

Dilansir dari laman CarNewsChina, Minggu, 3 September, masa pra-pemesanan untuk Dolphin akan dimulai pada tanggal 20 September. Ini tentu merupakan langkah berani bagi BYD yang akan bersaing di negara yang juga menjadi basis bagi pabrikan-pabrikan besar seperti Toyota, Honda, Nissan, dan lainnya.

Tentunya, BYD telah memperhatikan persaingan ini dengan menyediakan model Dolphin yang kompatibel dengan pengisian daya CHAdeMO yang umum digunakan di Jepang, sehingga memudahkan pemilik kendaraan dalam pengisian daya.

BYD akan menawarkan dua varian Dolphin, yaitu versi standar dan Long Range. Varian standar memiliki daya jangkau yang mengesankan hingga 400 km dalam satu pengisian daya, sementara Long Range memiliki jangkauan yang lebih jauh hingga 476 km.

Sama seperti yang dilakukan di pasar Eropa, BYD berencana menjual Dolphin dengan harga yang terjangkau. Sebagai ilustrasi, BYD Dolphin dijual di China dengan harga sekitar 116.800 yuan atau sekitar Rp245,2 juta.

Sebelumnya, BYD telah membuka dealer pertamanya di Jepang yang berlokasi di Yokohama dan telah menjual sekitar 700 unit kendaraan listrik seperti Atto 3.

Langkah berikutnya, BYD berencana membuka hingga 100 dealer lagi pada akhir tahun 2025 untuk bersaing dengan para raksasa otomotif di Jepang.

Saat ini, BYD hanya fokus pada penjualan kendaraan listrik di Jepang sebagai langkah awal. Mereka belum memiliki rencana untuk membawa kendaraan ramah lingkungan lain, seperti Plug-In Hybrid (PHEV), ke pasar Jepang.