Raja Thailand Ringankan Hukuman Mantan PM Thaksin Jadi Satu Tahun Penjara, Pengacara: Ini Rahmat Yang Mulia
JAKARTA - Raja Thailand meringankan hukuman bagi mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra, dari semula delapan tahun penjara menjadi hanya satu tahun penjara, kata surat kabar kerajaan pada Hari Jumat, sehari setelah miliarder itu mengajukan permintaan pengampunan.
Thaksin kembali ke Thailand pekan lalu, setelah mengasingkan diri selama 15 tahun di luar negeri guna menghindari hukuman penjara, setelah dia digulingkan oleh militer tahun 2006 silam.
Thaksin tiba dengan jet pribadi dan langsung dibawa ke penjara untuk menjalani hukuman delapan tahun penjara, atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan dan konflik kepentingan selama masa kekuasaannya.
Pada malam pertama, dia dipindahkan ke rumah sakit polisi karena nyeri dada dan tekanan darah tinggi.
Kamis Kemarin, dia mengajukan permohonan pengampunan kerajaan.
Thaksin "adalah seorang perdana menteri, telah berbuat baik bagi negara dan rakyatnya, serta setia kepada monarki," demikian pernyataan kerajaan pada Hari Jumat.
"Dia menghormati proses, mengakui kesalahannya, bertobat, menerima putusan pengadilan. Saat ini dia sudah tua, menderita penyakit yang memerlukan perawatan profesional medis," bunyi pernyataan tersebut, seperti melansir Reuters 1 September.
Meski telah absen selama 15 tahun, Thaksin tetap menjadi tokoh berpengaruh dalam kebijakan Thailand dengan partai-partai setianya memenangkan setiap pemilu sejak tahun 2001 hingga tahun ini.
Kembalinya dia membayangi pemungutan suara di parlemen yang mengangkat sekutu politik Srettha Thavisin dari Partai Pheu Thai yang didukung Shinawatra, sebagai perdana menteri.
Srettha, seorang taipan real estate, menerima dukungan dari partai-partai pro-militer dan konservatif yang memiliki hubungan dengan jenderal-jenderal yang sama yang menggulingkan pemerintahan Thaksin pada tahun 2006 dan 2014.
Pihak Thaksin maupun Partai Pheu Thai membantah spekulasi mantan perdana menteri itu telah mencapai kesepakatan dengan para pesaingnya, termasuk para jenderal yang kuat dan elite.
Dia masih dirawat di rumah sakit, dan pihak berwenang menyatakan perlunya spesialis dan peralatan medis canggih untuk perawatannya.
“Ini adalah rahmat Yang Mulia yang menunjukkan belas kasihan Thaksin,” kata pengacara mantan pemimpin itu, Winyat Chatmontri, kepada Reuters, merujuk pada Raja Maha Vajiralongkorn.
"Rakyat Thailand harus menerima dan tidak mengkritik hasil ini karena dapat dianggap sebagai pelanggaran kekuasaan kerajaan," tambahnya.
Baca juga:
- AS Dakwa Pria yang Dituduh Menyelundupkan Mikroelektronika ke Perusahaan Penyedia Senjata untuk Militer Rusia
- Presiden Yoon Ajak Stafnya Makan Seafood di Tengah Kontroversi Pelepasan Air Limbah PLTN Fukushima
- ASEAN dan RRC Sepakat Percepat Proses Negosiasi Kode Etik di Laut China Selatan
- Jenderal Oligui Bakal Dilantik Jadi Presiden Transisi Hari Senin, Masih Saudara Ali Bongo yang Digulingkan?
Sebelumnya, Menteri Kehakiman Wissanu Krea-ngam mengatakan pada Hari Kamis, Thaksin telah mengajukan permohonan pengampunan kerajaan.
Diketahui, permohonan pengampunan dari kerajaan di negara itu harus diajukan melalui Departemen Pemasyarakatan kepada menteri kehakiman.
Berikutnya, permintaan itu akan disampaikan kepada Perdana Menteri Thailand untuk ditandatangani, sebelum diajukan kepada Raja. Jika pengampunan dari Raja tidak dikabulkan, pemohon harus menunggu dua tahun untuk mengajukan permohonan lagi.