Muncul Usul Lockdown Akhir Pekan di Jakarta, Wagub Riza: Masih Dikaji, Dianalisa
JAKARTA - Usul lockdown pada akhir pekan muncul terkait kondisi pandemi COVID-19 yang masih tinggi kasus barunya. Pemprov DKI Jakarta masih mengkajinya.
“Lockdown Sabtu-Minggu itu kan usulan dari anggota DPR Saleh Daulay. Dia menyampaikan kalau pemerintah ini perlu mengambil kebijakan yang berbeda. Kalau lockdown selama dua minggu satu bulan itu kan berat, dia usul lockdown di weekend akhir pekan atau Sabtu-Minggu dan ini diberlakukan di Turki dan cukup baik,” kata Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria kepada wartawan, Rabu, 3 Februari.
Usul ini ditegaskan Riza ditampung dengan baik. Tugas Pemprov DKI menurutnya adalah mengkaji usulan.
“Saya kira sebagai sebuah usulan anggota dpr atau warga masyarakat, siapa pun boleh beri masukan. Tentu kami Pemprov DKI Jakarta masukan dari siapa pun akan kami lakukan kajian analisa dan evaluasi,” katanya.
“Dan saya kira juga pemerintah pusat akan berikan perhatian apakah usulan ini dimungkinkan atau tidak. Saya kira nanti pemerintah pusat mengambil kebijakan terkait PPKM jilid 3 nanti,” sambung Riza.
Baca juga:
DKI Mengkaji, Ganjar Terapkan Jateng di Rumah Saja
Di luar Jakarta, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan Gerakan Jateng di Rumah Saja akan dilaksanakan pada akhir pekan ini sebagai upaya mengurangi angka kasus COVID-19.
"Hasil rapat dengan para Sekda dan alhamdulillah sebagian besar setuju, kira-kira kita siap di tanggal 6-7 Februari 2021 untuk melakukan gerakan di rumah saja secara bersama-sama," katanya di Semarang dikutip Antara, Selasa, 2 Februari.
Ganjar mengungkapkan saat ini dirinya sedang menyiapkan surat edaran untuk daerah-daerah terkait pelaksanaan Gerakan Jateng di Rumah Saja.
Dalam surat edaran juga disiapkan imbauan pada tempat-tempat keramaian untuk tutup pada 6-7 Februari 2021. Pada waktu tersebut bisa dimanfaatkan untuk bersih-bersih sekaligus penyemprotan desinfektan.
"Hanya dua hari saja tempat-tempat keramaian pariwisata toko pasar kita istirahat dulu. Nah nanti pasar-pasar kesempatan kita semprot semuanya biar sekalian bersih, tempat pariwisata juga ditutup dulu," ujarnya.
Ganjar berharap pelaksanaan Gerakan Jateng di Rumah Saja dapat memunculkan kesadaran pada masyarakat sebab pelaksanaannya tidak akan efektif tanpa partisipasi masyarakat.