KPK Ungkap Ada Fenomena Bagi-bagi Rezeki Jelang Hari Pencoblosan

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap ada fenomena orang tiba-tiba jadi baik jelang pencoblosan. Mereka kerap membagikan duit atau sembako padahal tak pernah melakukan sebelumnya.

“Menjelang pencoblosan banyak orang yang berbagi rezeki,” kata Wakil KPK Alexander Marwata kepada wartawan dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 29 Agustus.

Fenomena ini harusnya ditangkap masyarakat sebagai politik uang. Tak boleh mereka sembarangan menerima apapun dari calon yang maju di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

“Kami mendorong nanti tahun depan ketika pemilu tolong hindarkan diri dari perbuatan untuk menerima sesuatu dari calon,” tegas Alexander.

Tak sampai di sana, Alexander mengingatkan politik uang ini akan berdampak negatif. Sebab, ongkos politik yang mahal dapat memicu kepala daerah atau wakil rakyat melakukan korupsi untuk balik modal.

Balik modal tersebut biasanya terjadi dengan memanfaatkan area rawan korupsi. Misalnya, pengelolaan barang milik daerah.

Kemudian, Alexander bilang, kemungkinan korupsi bisa terjadi dengan melakukan penerimaan suap maupun gratifikasi. Hal ini yang membuat banyak proyek di daerah bisa saja tak selesai karena mereka bukan kerja untuk mereka.

“Para kepala daerah atau wakil rakyat yang menang akan berhitung berapa uang yang dikeluarkan untuk mengikuti Pilkada atau Pemilihan Legislatif, dan itu nanti yang akan diusahakan untuk kembali modal,” pungkasnya.