Jeruk Mandarin, Buah Keberuntungan saat Perayaan Imlek

JAKARTA – Perayaan Imlek sangat kental dengan lampion, nuansa merah, barongsai, kue keranjang, mi, dan satu lagi, buah jeruk. Secara umum, jeruk adalah buah keberuntungan yang harus ada menjelang Tahun Baru China. Bagaimana makna simbol tersebut lahir?

Dalam bahasa Mandarin, jeruk adalah júzi dekat pelafalannya dengan ji. Ji berarti keberuntungan, artinya karena memiliki kemiripan pelafalan maka jeruk identik dengan keberuntungan. Selain itu, jeruk oranye atau jeruk mandarin juga menyimbolkan warna emas.

Simbol ini menggambarkan harapan, bahwa sepanjang tahun ke depan akan dilingkupi keberuntungan dan kesejahteraan.

Warna emas setara dengan warna merah sama-sama menyimbolkan keberuntungan. Maka tak heran jika setiap perayaan Imlek, mayoritas aksesoris berwarna kombinasi, merah dan emas.

Soal rasa jeruk juga menjadi alasan lahirnya makna. Jeruk memiliki berbagai rasa, yaitu asam, manis, sedikit getir, dan pahit. Rasa tersebut juga mengandung filosofi, bahwa kehidupan tidak pernah lepas dari rasa manis, asam, pahit, dan getir.

Jika Anda memperhatikan aksen dekoratif perayaan Imlek, mungkin juga akan menemukan jeruk sebagai hiasan. Yang artinya tidak dimakan tetapi pohon jeruk berbuah oranye akan dipajang di depan rumah atau ruang untuk menerima tamu.

Menurut tradisi China, jeruk juga menyimbolkan kesuburan yang dicitrakan dalam elemen dekoratif ruangan.

Bentuk jeruk juga tak luput dari makna filosofis. Jeruk menyimbolkan kesempurnaan karena berbentuk bulat. Ini juga menandai kepercayaan tentang terjadinya siklus atau roda kehidupan. Di samping itu, jeruk juga menyimbolkan rejeki dan kehidupan sejahtera yang mengalir.

Sajian khas selain jeruk yang disajikan saat malam Perayaan Imlek antara lain olahan ikan segar, kerang, pangsit, dan mi. Masing-masing sajian tersebut memiliki makna juga, sama seperti buah jeruk.

Ikan segar sepasang menurut kepercayaan akan membawa kemakmuran. Satu ikan, biasanya, dimakan pada malam perayaan dan satu lagi dimakan keesokan harinya.

Kerang dalam tradisi kuno mirip dengan uang koin. Biasanya, kerang akan diolah bersama parutan lobak, tepung beras, dan jamur kering. Olahan tersebut dikenal dengan loh bok goh dan dipercaya dapat membawa kemakmuran sepanjang tahun.

Di wilayah China bagian utara, pangsit dibentuk mirip batangan emas. Maknanya tak jauh dari kekayaan, kemakmuran, keberuntungan, dan kesejahteraan keluarga.

Yang unik lagi adalah mi, karena saat menyantapnya tak boleh putus di tengah. Mi memiliki bentuk yang panjang menyimbolkan umur panjang maka saat memakannya tidak boleh putus dari ujung hingga pangkal.