7 Tradisi yang Dilakukan di Indonesia saat Perayaan Tahun Baru Imlek
Ilustrasi lampion imlek (Pexels/Rodnae Production)

Bagikan:

JAKARTA – Kebiasaan yang dilakukan setiap tahunnya ketika perayaan Imlek akan berubah tahun ini disebabkan pandemi. Agar tetap lebih bijak dalam menyikapi peristiwa yang terjadi secara global, Anda yang merayakan tentu butuh penyesuaian.

Sebagai referensi, berikut tradisi Imlek yang dilakukan baik bersama keluarga dekat maupun kerabat dengan mengikuti protokol kesehatan.

Tradisi imlek di Indonesia

Beberapa kebiasaan perayaan Imlek di Indonesia mungkin berbeda dengan di China maupun di geokultur lainnya, misalnya Malaysia dan Vietnam. Di Indonesia, terdapat tradisi imlek berikut:

Berkumpul bersama keluarga

Seperti hari lebaran, merayakan imlek juga memiliki tradisi berkumpul bersama keluarga. Bagi orang yang tinggal atau bekerja di luar kota akan menganggap Imlek adalah hari spesial dan melakukan perjalanan pulang untuk bertemu keluarga besar.

Namun, selama pandemi sepertinya kebiasaan ini dapat dilakukan dengan bersyarat khususnya di Indonesia, yaitu dengan membawa surat keterangan sehat.

Makan ikan bandeng

Ikan menyimbolkan kebahagiaan dan keberuntungan. Tradisi Imlek di Indonesia dirayakan dengan makan ikan bandeng yang disebut dengan Nian Nian Yu Yi. Cara makan ikan bandeng juga sangat simbolik, sebab ketika satu sisi sudah dimakan habis Anda tidak boleh membaliknya.

Biasanya, ikan bandeng tidak langsung dihabiskan saat itu juga. Ikan akan disisakan untuk keesokan harinya. Ini menyimbolkan rezeki yang tak habis-habis.

Mempersiapkan beberapa makanan lain

Makanan yang selalu ada di meja saat imlek antara lain kue keranjang, jeruk, dan kue lapis. Selain itu ada tradisi Yu Shang. Tradisi Yu Shang adalam dalam satu piring besar berisi beberapa makanan, antara lain ikan salmon, lonak, jeruk, kacang, daun jeruk limau, acar jahe, paprika, kacang, buah plum, dan mi.

Membersihkan rumah beberapa hari sebelum perayaan

Berdasarkan tradisi, sehari sebelum Imlek rumah sudah harus bersih. Rumah bersih dan pintu serta jendela dibuka menyimbolkan keterbukaan dalam menyambut rezeki, keberuntungan, dan energi positif.

Potong rambut

Potong rambut berkonotasi dengan membuang sial. Memotong rambut dilakukan beberapa hari sebelum perayaan imlek juga dianggap dapat meningkatkan rasa optimis menyambut tahun baru.

Selain kebiasaan turun temurun yang menyimbolkan keberuntungan, kebahagiaan, dan kesejahteraan, ada 2 pantangan yang tidak boleh dilakukan saat perayaan imlek maupun menjelang tahun baru.

Pantangan saat Imlek

Pantangan pertama, tidak boleh makan bubur dan makanan berkuah. Pantangan saat Imlek ini menurut kepercayaan dapat memengaruhi rezeki buruk.

Selanjutnya, pantangan saat Imlek yang kedua adalah menyapu rumah sehari sebelum hingga lima hari setelah perayaan. Bahkan, alat bersih-bersih seperti sapu lantai misalnya akan disembunyikan sebab tahun baru imlek harus disambut dengan suka cita dan tidak diijinkan bersih-bersih rumah.

Menurut kepercayaan China Kuno, membersihkan rumah dengan menyapu lantai saat sehari atau pas hari tahun baru dapat membuat rezeki tersapu dari rumah.