Pengakuan Mengejutkan Fajar/Rian usai Tersingkir dari Kejuaraan Dunia
JAKARTA - Pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto harus angkat koper dari Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023. Ganda putra nomor satu dunia itu tersingkir di babak 32 besar, Kamis, 24 Agustus dini hari WIB.
Fajar/Rian dihadang pasangan Lee Jhe Huei/Yang Po Hsuan. Ganda putra Indonesia itu kalah dua gim langsung 18-21, 19-21 dari wakil Taiwan tersebut usai bermain 39 menit.
"Kami kecewa dengan kekalahan ini. Kami belum bisa menampilkan performa terbaik. Kami memang tidak bermain baik dalam pertandingan ini," ungkap Rian, selepas pertandingan.
Kekalahan tersebut diakui mereka tidak sesuai dengan harapan. Apalagi mereka tampil sebagai unggulan teratas pada turnamen bergengsi tersebut.
Namun, Lee/Yang memang bermain sangai baik dengan menampilkan pola yang agresif dan pertahanan yang rapat.
"Maaf belum bisa tampil maksimal dan melaju ke babak selanjutnya. Permainan kami tak sesuai dengan harapan. Lawan juga bermain sangat baik dan kami tak bisa keluar dari tekanan," ujar Fajar, seperti dikutip dari Antara.
Fajar/Rian menuturkan, status mereka sebagai ganda putra peringkat satu dunia tidak menjadi beban saat bermain. Hanya saja, atmosfer pertandingan di Kejuaraan Dunia berbeda jika dibandingkan dengan turnamen lain.
Baca juga:
- Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023: Cepat Mengubah Pola Permainan Jadi Kunci Febriana/Amalia Lolos ke Babak 16 Besar
- Elle Brooke Dijuluki 'Wanita Sempurna' usai Tampil Nakal dengan Celana Pendek
- Mimpi Desak Made Rita Tampil di Olimpiade 2024 Paris Sudah Muncul Sejak Pelatnas 2020
- Johann Zarco Pilih LCR Honda setelah Berpisah dengan Pramac Ducati
Oleh sebab itu butuh fokus dan kualitas permainan yang lebih tinggi dibanding turnamen BWF lainnya. Sayangnya Fajar/Rian tidak dalam bentuk terbaiknya saat menghadapi Lee/Yang malam itu.
"Tampil di Kejuaraan Dunia itu memang harus memiliki fokus yang luar biasa dan performa terbaik. Mungkin kami terlalu menggebu-gebu tampil di sini, tetapi hasil akhirnya malah tidak sesuai harapan," ujar Fajar.
Setelah kekalahan tersebut, Fajar/Rian hanya bisa melakukan evaluasi untuk persiapan menghadapi turnamen-turnamen selanjutnya. Konsistensi dan stabilitas permainan menjadi aspek terbesar yang harus mereka benahi.
"Kami tentu tidak mau dengan hasil seperti ini. Kami harus introspeksi lagi dengan kekalahan ini untuk menghadapi turnamen-turnamen berikutnya," tutup Fajar.