Rusia Ungkap Senapan Sniper Baru Astarta, Dijuluki Barrett Killer Milik Amerika Serikat
JAKARTA - Rusia memamerkan senapan sniper atau penembak runduk baru besutannya yang diklaim lebih akurat dari senjata sejenis milik Amerika Serikat, berkaliber besar tapi tetapi lebih ringan dan modern dibanding pendahulunya.
Diproduksi oleh High-Precision System, bagian dari Rostec, senapan bernama resmi MC-572 Astarta ini melakukan debut dalam gelaran 'Army 2023'.
Pihak produsen pun tak segan untuk menjulukinya sebagai 'Barrett Killer' merujuk pada senapan sniper andalan Amerika Serikat, Barret.
"Hari ini, kami memperkenalkan senapan anti-material 12.7mm 'Astarta' kepada publik untuk pertama kalinya. Menurut para ahli kami, dengan mempertimbangkan karakteristiknya secara keseluruhan, senapan ini dapat disebut sebagai 'pembunuh' senapan Amerika Serikat yang terkenal di kelas ini, Barrett M82," sebut seorang perwakilan perusahaan, melansir Army Recognition 18 Agustus.
Menurut para pengembang "Astarta", senapan ini lebih ringan, lebih terjangkau dan lebih akurat dibandingkan dengan senapan buatan Amerika, tetapi tetap mempertahankan keandalan yang sama.
"Dalam uji perbandingan, Barrett berhasil mengelompokkan lima tembakan dalam jarak enam sentimeter. Sedangkan Astarta mencapai pengelompokan 1,5 sentimeter," jelas mereka.
"Ini unik. Kaliber pelurunya adalah 12,7 milimeter. Dengan kata lain, ini seperti semua peluru terbang ke dalam satu lubang kecil, satu demi satu," terang Vitaly Bulgakov dalam kesempatan terpisah, wakil direktur pelaksana KBP JSC (bagian dari High-Precision System), seperti dikutip dari TASS, menekankan Astarta berkali-kali lipat lebih akurat daripada senapan Barrett milik AS.
"Unit-unit tugas khusus akan menjadi yang pertama mendapatkan senapan Astarta. Kami fokus pada spesialis, pasukan tidak membutuhkannya secara massal," sambung Bulgakov.
Akurasi yang tinggi dari senjata baru ini, sebagian disebabkan oleh inovasi desain, laras yang "dijepit", sebuah fitur yang juga ada pada senapan MC-566 yang berkaliber lebih kecil.
Baca juga:
- AS Setujui Pengiriman Jet Tempur F-16 ke Ukraina, Menlu Blinken: Sangat Penting untuk Bertahan dari Agresi Rusia
- Seorang Perawat Tega Habisi Tujuh Bayi yang Baru Lahir dan Coba Bunuh Enam Lainnya
- Lagi, Warga AS Didakwa Terkait Spionase di Rusia: Terancam Penjara hingga 20 Tahun
- CDC Lacak Varian Baru Virus Penyebab COVID-19: Terus Bermutasi, Terdeteksi di Amerika Serikat hingga Israel
"Saat mengganti mode penembakan dari otomatis ke tembakan tunggal, akurasi yang dicapai sebanding dengan senapan dengan mekanisme bolt-action," jelas pihak perusahaan, menambahkan produksi massal senapan itu akan dilakukan mulai empat bulan mendatang
"Kami sedang mempersiapkan produksi... Kami berencana untuk mulai memproduksi senapan ini secara massal dalam waktu sekitar empat bulan. Ini adalah pertama kalinya kami mempercepat produksi dalam kondisi seperti ini," sebut perwakilan perusahaan di sela-sela gelaran 'Army 2023'.