Menteri Pertahanan China Peringatkan Jangan Bermain Api Soal Taiwan, Sindir Amerika Serikat?
JAKARTA - Menteri Pertahanan China Li Shangfu mengeluarkan peringatan untuk tidak bermain api soal Taiwan, menegaskan persoalan pulau itu tidak akan mampu membatasi Beijing.
Berbicara dalam Konferensi Moskow tentang Keamanan Internasional, Menteri Li mengatakan upaya untuk "menggunakan Taiwan untuk menahan China akan berakhir dengan kegagalan," menurut kantor berita pemerintah Xinhua, seperti melansir CNN 16 Agustus.
"Militer China adalah kekuatan yang mumpuni dalam menjaga perdamaian dunia, sementara Pemimpin China Xi Jinping bertujuan untuk menstabilkan keamanan global di dunia yang kacau," ujar Menteri Li.
"Kami bersedia bekerja sama dengan militer lain untuk memperkuat rasa saling percaya dalam strategi keamanan militer, serta kerja sama praktis di berbagai bidang khusus," sambungnya.
Sedangkan media Rusia Sputnik mengutip Menteri Li menyebut, hubungan militer antara China dan Rusia tidak menargetkan pihak ketiga mana pun.
Komentar Menteri Li tentang Taiwan disampaikan tidak lama setelah Beijing bereaksi keras terhadap William Lai, petahana Wakil Presiden Taiwan yang mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan mendatang, seiring dengan persinggahannya ke Amerika Serikat saat berkunjung ke Paraguay.
Kementerian Luar Negeri China mengutuk persinggahan tersebut pada Hari Minggu, menyebut Lai sebagai "pembuat masalah terus menerus."
Diketahui, China dalam beberapa tahun terakhir meningkatkan intimidasi militernya terhadap Taiwan, termasuk setelah pertemuan antara para pemimpin Taiwan dan anggota Parlemen AS.
Baca juga:
- Pria Thailand yang Memasuki Kamar Mandi Wanita di Jambore Pramuka Internasional 2023 Dilimpahkan ke Kejaksaan
- Menhan Korea Utara Sebut AS Dorong Semenanjung Korea ke Ambang Perang Nuklir
- Junta Militer Niger Tegaskan Terbuka untuk Pembicaraan dengan Semua Pihak, Tapi...
- MI-6 Inggris Disebut Persiapkan Kelompok Sabotase Ukraina untuk Beroperasi di Afrika
Partai Komunis China yang berkuasa mengklaim Taiwan di bawah kekuasaan Beijing, berjanji untuk mengambil kendali pulai itu dengan kekerasan jika perlu.
Negeri Paman Sam sendiri mempertahankan hubungan tidak resmi dengan Taipei, setelah secara resmi menjalin hubungan diplomatik dengan Beijing pada tahun 1979, tetapi terikat oleh undang-undang untuk menyediakan pulau demokrasi itu sarana untuk mempertahankan diri.