Bank Sentral Zimbabwe Berencana Meluncurkan Token Digital Berbasis Emas untuk Penggunaan Ritel

JAKARTA - Bank Sentral Zimbabwe (RBZ) berencana untuk segera meluncurkan token digital berbasis emas (GBDT) untuk penggunaan ritel, seperti diumumkan oleh RBZ. Langkah ini mengikuti keberhasilan token tersebut di kalangan investor, yang bank tersebut sebut sebagai "pujian" dalam laporan terbaru.

RBZ mengumumkan pengenalan GBDT pada bulan April dan telah melakukan 11 penerbitan yang mewakili 325 kilogram (716,5 pound) emas pada tanggal 21 Juli, menurut laporan keuangan jangka menengah yang dirilis oleh bank pada 9 Agustus. Token-token ini dijamin oleh emas fisik yang dipegang oleh RBZ.

Sekarang, GBDT "akan ditingkatkan untuk digunakan dalam transaksi oleh masyarakat." 

"Bank ini berada pada tahap lanjut dalam persiapan untuk meluncurkan GBDT untuk tujuan transaksional dalam Fase II proyek. [...] Diharapkan bahwa fase transaksional akan melihat GBDT [melengkapi] permintaan terhadap dolar AS dalam transaksi domestik karena para pengecer akan ditawarkan sarana pertukaran yang lebih aman, nyaman, dan menjaga nilai," ungkap RBZ.

Penerbitan GBDT dilakukan setelah RBZ mulai menerbitkan koin emas fisik tahun lalu. Koin-koin tersebut cepat habis terjual oleh investor, dan hanya 2% dari mereka yang telah ditebus, kata RBZ. GBDT menawarkan keuntungan pembagian dan keamanan yang lebih tinggi, klaim bank tersebut.

Inflasi di Zimbabwe mencapai 175,8% pada bulan Juni setelah bank mengadopsi indeks patokan baru. RBZ menetapkan suku bunga sebesar 150% pada bulan tersebut. Dolar AS banyak digunakan dalam perdagangan lokal.

RBZ telah mengupayakan mata uang digital bank sentral (CBDC) sejak Juli 2022 dan mengatakan bahwa progresnya berjalan stabil. Bank ini melakukan survei yang menemukan bahwa 71,7% responden bersedia menggunakannya. GBDT akan "menjadi dasar pengembangan" dari CBDC, karena "memiliki sebagian besar karakteristik dari CBDC.