Sejumlah Kecamatan di Semarang Terdampak El Nino, BPBD Salurkan 100 Tangki Air Bersih
JATENG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang sampai saat ini sudah mengirimkan setidaknya 100 tangki air bersih ke wilayah-wilayah yang mengalami kekeringan akibat terdampak El Nino.
"Total kurang lebih mendekati 100 tangki sesuai pagu yang ada di tempat kami," kata Kepala BPBD Kota Semarang Endro P Martanto, di Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Selasa 15 Agustus, disitat Antara.
Menurut dia, ada sejumlah daerah yang menjadi prioritas pengiriman bantuan air bersih, antara lain Rowosari di Kecamatan Tembalang, Jabungan (Banyumanik), Gondoriyo (Ngaliyan), hingga Kecamatan Genuk.
Untuk permintaan air bersih, kata dia, BPBD selalu terbuka menerima permintaan warga melalui surat pengantar dari Rukun Tetangga/Rukun Warga (RT/RW) yang dikonfirmasi oleh kelurahan.
"Rata-rata (permintaan) memang daerah yang membutuhkan (kekeringan)," ujarnya. "Artinya, saat ini konsentrasi BPBD untuk bantuan air bersih dulu," katanya.
Ia mengatakan stok air bersih di BPBD Kota Semarang sudah sangat menipis sehingga pihaknya membuka jaringan CSR (Corporate Social Responsibility) perusahaan dan industri.
"Keadaan sampai Agustus minggu kedua ini, posisi stok cadangan (air bersih) yang ada di BPBD atau dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) sudah sangat menipis. Kalau boleh saya menyebutkan stoknya tinggal empat tangki," katanya.
Baca juga:
Dari pihak perusahaan dan industri, Endro mengaku sudah ada yang menyanggupi untuk mengirimkan bantuan air bersih sebagai cadangan jika ada masyarakat yang membutuhkan.
"Karena prediksi kami (dampak) El Nino itu sampai September mendatang. Itu saja bisa lebih," katanya.
"Ini (CSR perusahaan) sudah terdata, kapanpun on call, ini dikirim modelnya. Kurang lebih sudah ada 30 tangki. Kami berharap (stok) hingga musim hujan ini cukup," katanya.
Selain itu Endro juga mengimbau masyarakat di daerah yang rawan kekeringan untuk bijaksana dalam menggunakan air bersih, dengan mengutamakan kebutuhan rumah tangga.
"Saya mengimbau masyarakat bijak menggunakan air, terutama untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga dulu. Masak, minum, sudah itu. Terutama, daerah yang termasuk zona hitam (kekeringan)," katanya.