Sempat Dikira Kembang Api, Calon Presiden Ekuador Villavicencio Tewas Diberondong 30 Tembakan Usai Kampanye
JAKARTA - Kandidat Presiden Ekuador Fernando Villavicencio, seorang kritikus vokal korupsi dan kejahatan terorganisir, tewas akibat diberondon tembakan usai menghadiri kampanye di utara Ibu Kota Quito Rabu malam waktu setempat.
Villavicencio dibunuh ketika ia meninggalkan stadion usai kampanye, dengan pelaku dikatakan melakukan penghadangan.
Carlos Figueroa, seorang teman Villavicencio yang bersamanya pada saat serangan terjadi mengatakan kepada media lokal, para penyerang melepaskan sekitar 30 tembakan.
"Mereka menyergapnya di luar pusat olahraga. Beberapa orang (yang hadir) bahkan mengira itu adalah kembang api,: kata Figueroa, mengutip France 24 dari AFP 10 Agustus.
Presiden Ekuador Guillermo Lasso menyampaikan bela sungkawa dalam cuitannya di Twitter, memastikan hal tersebut tidak akan dibiarkan begitu saja.
"Untuk kenangan dan perjuangannya, saya meyakinkan Anda bahwa kejahatan ini tidak akan dibiarkan begitu saja," cuit Presiden Lasso, melansir Reuters.
"Kejahatan terorganisir telah berjalan sangat jauh, tetapi semua beban hukum akan menimpa mereka," tegasnya.
Terpisah, Kantor Jaksa Agung mengatakan seorang tersangka dalam kejahatan tersebut kemudian meninggal, karena luka yang dideritanya dalam baku tembak. Selain itu dikatakan, sejauh ini enam orang sudah ditangkap terkait peristiwa tersebut dalam penggerebekan di Quito.
Sementara itu, sembilan orang lainnya terluka dalam serangan tersebut, termasuk seorang kandidat yang mencalonkan diri sebagai anggota legislatif nasional dan dua orang polisi, kata jaksa penuntut.
Tokoh sentris berusia 59 tahun itu sebelumnya mengeluh menerima ancaman terhadap dirinya. Ia adalah kandidat terpopuler kedua dalam pemilihan presiden pada 20 Agustus lalu, menurut jajak pendapat baru-baru ini.
Pemerintah Presiden Lasso menyalahkan meningkatnya kekerasan di jalanan dan di penjara atas pertikaian kriminal, untuk mengontrol rute perdagangan yang digunakan oleh kartel Meksiko, mafia Albania dan lainnya untuk mengedarkan narkoba.
Baca juga:
- Rusia Tuding Pembentukan Unit Militer Gabungan Polandia-Ukraina Miliki Motif Pendudukan
- Dominasi Kasus COVID-19 di Amerika Serikat, WHO Sebut Eris Sebagai Varian yang Menarik
- FBI Tembak Mati Pria yang Diduga Mengancam Membunuh Presiden Biden hingga Jaksa Agung AS
- Turki Berhasil Dapatkan Data 9.952 Teroris Lone Wolf Global Milik ISIS: Berisi Nama, Skill hingga Alamat
Masalah keamanan, bersama dengan pekerjaan dan migrasi, menjadi perhatian pemilih utama dalam pemilihan presiden yang akan digelar pada 20 Agustus.
Villavicencio telah berjanji untuk memerangi korupsi dan mengurangi penghindaran pajak jika terpilih. Menurut jajak pendapat, dukungannya mencapai 7,5 persen, menempatkannya di peringkat kelima dari delapan kandidat.
Sementara itu, Partai Villavicencio, Movimiento Construye dalam cuitannya mengatakan, orang-orang bersenjata menyerang kantornya di Quito dalam insiden terpisah.