Mercedes Lakukan Penarikan Kembali pada Model EQS karena Berpotensi Kehilangan Daya
JAKARTA - Pabrikan mobil mewah asal Jerman, Mercedes-Benz, kembali menggelar program recall untuk model kendaraan listrik EQS.
Lebih dari 3.000 unit mobil di China terdampak oleh langkah ini, namun pabrikan telah mengambil dua pendekatan berbeda untuk mengatasi permasalahan ini.
Seperti dilaporkan oleh InsideEVs pada Selasa, 8 Agustus, tahap pertama recall melibatkan 2.324 unit sedan EQS yang diimpor, karena adanya isu pada sistem penggerak listrik yang disebabkan oleh kesalahan perangkat lunak. Kondisi ini dapat berpotensi menyebabkan hilangnya daya dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Unit Mercedes-Benz EQS yang terkena dampak berasal dari produksi antara 14 Juni 2021 hingga 8 Juli 2022. Dalam upaya memberikan ketenangan pikiran kepada para pelanggan, pabrikan akan menyediakan pembaruan perangkat lunak secara gratis melalui jaringan diler resmi Mercedes-Benz.
Sementara itu, langkah kedua recall melibatkan 1.051 unit EQS impor yang dirakit antara 14 Juni 2021 dan 16 Februari 2022. Berbeda dengan kasus sebelumnya, recall kali ini dipicu oleh permasalahan pada sistem manajemen baterai bertegangan tinggi.
Yang lebih mengkhawatirkan, para pengemudi tidak mendapatkan peringatan terkait kesalahan pada sistem baterai tersebut. Pabrikan akan mengatasi masalah ini dengan menyediakan pembaruan perangkat lunak pada sistem manajemen baterai secara cuma-cuma melalui jaringan diler resmi.
Ini bukan kali pertama Mercedes-Benz EQS menghadapi recall. Sebelumnya pada bulan Mei, sebanyak 7.558 unit kendaraan terkena dampak, termasuk model Mercedes EQS 450 dan EQS 580 tahun 2022. Recall tersebut juga mencakup model lain seperti Mercedes S580e tahun 2023, serta Mercedes-Maybach S580 dan S680 tahun 2023 di Amerika Serikat.
Pemicu recall sebelumnya adalah adanya kesalahan pada sistem perangkat lunak pada kedua model tersebut. Masalah ini terlihat pada speedometer yang selalu menunjukkan angka 0 km/jam, tidak mencerminkan kecepatan sebenarnya.
Baca juga:
Mercedes menyadari masalah ini pada sistem ESP pada Januari 2022 setelah menerima laporan mengenai kehilangan kontrol dinamis. Kesalahan ini menjadi signifikan karena dapat mengakibatkan hilangnya fungsi seperti slip akselerasi, distribusi rem elektronik, dan bahkan sistem pengereman anti-lock. Berdasarkan hasil simulasi lapangan, teknisi Mercedes menemukan bahwa kesalahan ini dapat memicu kegagalan sistem ESP.