Di Depan Presiden Jokowi, Ini yang Dipaparkan Dirut Bank Syariah Indonesia
JAKARTA - Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi mengatakan pihaknya akan fokus untuk menggarap sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai tulang punggung kegiatan bisnis perseroan.
“Kami berkomitmen untuk melayani semua lapisan masyarakat dengan tetap menjunjung tinggi sistem syariah,” ujarnya dalam acara peresmian Bank Syariah Indonesia oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 1 Februari.
Dalam pemaparannya, Hery menyebut bahwa BSI memiliki aset sebesar Rp240 triliun, total pembiayaan Rp157 triliun, dana pihak ketiga (DPK) Rp210 triliun, dan modal inti sebesar Rp22,6 triliun.
“Bank Syariah Indonesia merupakan representasi dari pengembangan ekonomi syariah di Indonesia dan diharapkan mampu berkembang baik di dalam maupun di luar negeri,” tuturnya.
Baca juga:
Untuk diketahui, Bank Syariah Indonesia merupakan lembaga keuangan hasil penggabungan PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Tbk (BRIS), PT Bank Syariah Mandiri (BSM), dan PT Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah) ini digadang-gadang menjadi bank Islami terbesar Tanah Air.
Sementara dari sisi kepemilikan saham, Bank Mandiri menjadi pengendali dengan porsi 51,2 persen. Diikuti dengan BNI 25 persen, dan BRI sebanyak 17,4 persen. Adapun, investor publik menguasai 4,4 persen dan DPLK BRI-Saham Syariah sebanyak 2 persen.