Perluas Jajaran Kendaraan Listrik, Subaru Berencana Hadirkan SUV Listrik Tiga Baris di AS
JAKARTA - Subaru merupakan salah satu dari sekian banyak produsen mobil asal Jepang yang sedang berusaha memperluas jajaran kendaraan listrik (EV). Bahkan, pabrikan yang identik dengan warna biru tersebut telah memiliki perencanaan strategis untuk EV di masa mendatang.
Saat ini, Subaru hanya memiliki satu unit model EV, yakni Solterra. SUV bertenaga listrik tersebut merupakan satu basis dengan mobil EV dari Toyota, bZ4x, berkat kemitraan kedua perusahaan tersebut.
Tidak ingin ketergantungan dengan Solterra, Subaru dikabarkan akan membangun sebuah crossover EV terbaru dengan ukuran tiga baris. Nantinya, Subaru akan kembali bekerja sama dengan Toyota dalam membangun kendaraan elektrifikasi ini.
Dilansir dari Automotive News, Selasa, 1 Agustus, kendaraan tersebut akan dibangun di pabrik milik Toyota pada wilayah Kentucky, AS. Validasi dari kabar ini semakin mencuat karena pada Juni lalu, Toyota juga merencanakan membangun mobil tiga baris di masa mendatang.
Dikabarkan bahwa crossover tiga baris tersebut merupakan penerus dari bZ4x yang dinamakan bZ5x, sedangkan untuk merek premium Lexus akan menggunakan merek dagang TZ pada SUV kendaraan listriknya.
Baik SUV tiga baris dari Toyota, Lexus, dan Subaru, akan kembali mengusung platform yang sama. Platform tersebut merupakan generasi terbaru yang sedang dikembangkan oleh Toyota. SUV bZ5x akan menjadi EV rakitan AS pertama yang ditenagai oleh baterai yang diproduksi dari pabrik Carolina Utara.
Dengan demikian, produksi SUV EV tiga baris tersebut akan dimulai pada 2025 mendatang. Ini akan menjadi opsi alternatif sebagai pengganti dari model Ascent yang telah diproduksi sejak 2018. Meskipun demikian, belum diketahui apakah EV tersebut akan langsung menggantikan Ascent atau mewarisi namanya menjadi model baru.
Dengan hadirnya SUV listrik tiga baris tersebut, ini dapat memuluskan rencana ambisiusnya dari Subaru yang akan menjual 600.000 unit mobil listrik bertenaga baterai setiap tahun mulai tahun 2030. Langkah ini diambil dengan tujuan agar mobil listrik menyumbang 50% dari target penjualan global Subaru.
Baca juga:
Mereka berencana menghadirkan tiga model mobil listrik baru pada akhir tahun 2026 dan empat model tambahan pada akhir tahun 2028.
Dengan target baru ini, Subaru, yang dikenal karena ketergantungannya pada pasar Amerika Utara, mengikuti langkah produsen mobil Jepang yang lebih besar seperti Toyota dalam mengintensifkan upaya elektrifikasinya.
Hal ini tentunya tidak mengejutkan karena sebagian kepemilikan saham Subaru dimiliki oleh Toyota. Terlebih lagi, permintaan akan kendaraan listrik di AS semakin tinggi.