Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi Ditangkap, Buntut Tuduhan Kecurangan Pemilu?

JAKARTA - Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi dan tokoh senior lainnya dari partai yang berkuasa telah ditahan dalam penggerebekan dini hari, kata Juru Bicara Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Myo Nyunt, melansir Reuters.

Selain Suu Kyi, Myo Nyunt mengatakan Presiden Win Myint dan para pemimpin lainnya juga telah "diambil" pada dini hari. Sejumlah tokoh senior partai NLD juga ikut ditangkap.

"Saya ingin memberi tahu orang-orang kami untuk tidak menanggapi dengan gegabah dan saya ingin mereka bertindak sesuai dengan hukum," katanya, seraya menambahkan bahwa dia juga diperkirakan akan ditahan.

Semula, Parlemen Myanmar dijadwalkan akan mulai aktif pada Senin 1 Februari waktu setempat, setelah Pemilu November 2020 lalu yang dimenangi secara telak oleh NLD, mengalahkan partai pro-militer.

Akhir pekan lalu, militer Myanmar menegaskan akan melindungi dan mematuhi konstitusi, sekaligus bertindak sesuai hukum terkait tuduhan adanya kecurangan dalam Pemilu Mynamar pada 8 November lalu. 

Dalam Pemilu tersebut, Partai NLD meraih 346 kursi parlemen atau lebih dari 50 pernsen total kursi. Namun, pihak militer menuding banyak terjadi kecurangan, meminta penyelidikan terhadap Komisi Pemilu hingga verifikasi data pemilih. Ini menimbulkan kekhawatiran adanya kudeta. 

Komisi pemilihan Myanmar telah menolak tuduhan militer atas kecurangan suara, dengan mengatakan tidak ada kesalahan yang cukup besar untuk mempengaruhi kredibilitas pemungutan suara.