Pesan Panglima TNI Usai KPK OTT Basarnas: Evaluasi Agar Tak Terjadi Lagi
JAKARTA - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono minta jajarannya melakukan evaluasi. Peristiwa tangkap tangan di Badan SAR Nasional (Basarnas) yang kemudian menjerat Kepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi dan dan Koordinator Administrasi Kabasarnas Letkol Afri B. C. jangan sampai kembali terjadi.
"Kita harus mawas diri dengan hal seperti itu. Jangan dilihat negatifnya berita itu," kata Yudo seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Sabtu, 29 Juli.
"Mari kita evaluasi bersama sehingga ke depan tidak terjadi lagi di tubuh TNI maupun prajurit TNI yang bertugas di luar," sambungnya.
Yudo juga berpesan kepada Marsekal Madya Kusworo yang menggantikan Henri sebagai Kepala Basarnas harus selalu ingat asalnya. Pesan ini juga ditujukan kepada Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Madya Irvansyah.
"Tolong jangan lepas dari induknya. Harus tetap ditanamkan ke diri masing-masing aku ini TNI," tegas Yudo.
Baca juga:
- Mahfud MD Soal Polemik OTT Basarnas: Jangan Sampai Substansi Kasus Kabur tak Berujung ke Pengadilan Militer
- Kim Jong-un Bertemu Delegasi China Usai Perayaan Gencatan Senjata
- Biden akan Gelar KTT Trilateral dengan Pemimpin Korsel, Jepang
- Mahfud MD Minta Kasus Kabasarnas Berlanjut ke Pengadilan Militer, Ini Pernyataan Lengkapnya
Terakhir, Yudo juga minta prajurit TNI yang mendapat penugasan di luar tetap berkomunikasi. Bahkan, kalau perlu, setiap minggu mereka harus menggunakan baju seragam TNI.
"Biar mereka sadar, mereka masih TNI. Masih punya naluri TNI, masih punya disiplin, masih punya hirarki, masih punya kehormatan militer," ungkapnya.
"Semua TNI yang bertugas di manapun harus membawa nama baik TNI dan itu juga adalah tugas negara," pungkas Yudo.