Alpine Ingin Gantikan Karbon Fiber di Mobil dengan Alternatif Berbasis Tanaman
JAKARTA - Industri otomotif semakin mengarah ke era kendaraan listrik, dan para produsen mobil berlomba-lomba mencari alternatif yang ramah lingkungan untuk menggantikan serat karbon yang digunakan pada mobil masa kini. Salah satu merek mobil sport asal Prancis, Alpine, telah melakukan eksperimen dengan menggunakan bahan linen berbasis serat tanaman rami sebagai solusi yang lebih ramah lingkungan.
Dalam mengembangkan konsep mobil A110 E-ternite, para insinyur mencari cara yang lebih ramah lingkungan untuk mengurangi berat mobil listrik tersebut. Mereka kemudian mempertimbangkan penggunaan linen sebagai alternatif. Bahan ini menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah dibandingkan dengan serat karbon, karena proses produksi linen yang alami memerlukan konsumsi energi yang lebih sedikit.
Hasilnya, penggunaan linen pada mobil konsep listrik A110 E-ternite hanya 20% lebih berat dari bodi karbon fiber pada model A110 bermesin konvensional, tetapi jauh lebih baik untuk lingkungan. Bahkan, bobot ini jauh lebih ringan dibandingkan dengan pesaing terdekatnya, Porsche 718 Cayman.
Material berbasis linen digunakan pada bagian kap mesin, jendela belakang, sandaran kursi, atap, dan rok belakang konsep mobil E-ternite. Linen yang memiliki densitas rendah ini sangat ringan dan menawarkan keuntungan lebih.
Bagaimana cara kerjanya? Dikutip dari Carbuzz, 28 Juli, setelah melalui proses yang menyeluruh, bagian-bagian tersebut terdiri dari 95% linen dan 5% katun. Kemudian, bahan tersebut direndam dalam resin epoksi sehingga produk akhirnya terdiri dari 80% linen dan 20% resin. Bagian tersebut ditempatkan dalam cetakan. Selanjutnya, bagian luar permukaan linen ditutupi dan diproses secara vakum. Setelah selesai, potongan tersebut diangkat dari cetakan dan dipotong secara manual di pusat Alp'innov milik Alpine.
“Menggunakan linen sebagai bahan kendaraan yang lebih ramah lingkungan adalah kesempatan besar. Bahan ini lebih ringan dan dengan menggunakan bahan ini, mobil memiliki lebih sedikit bagian. Ini merupakan terobosan teknologi sekaligus langkah maju dalam hal ekologi," ungkap Florent, pemimpin desain aksesori eksterior di Alpine dalam ruang media perusahaan, 27 Juli.
Meskipun sangat menjanjikan, bodi linen masih dalam tahap pengembangan, tetapi memiliki potensi untuk menjadi standar baru di industri otomotif. Alpine adalah salah satu automaker yang bereksperimen dengan bahan ini, dan mereka berharap untuk menggunakan linen di mobil produksi di masa depan.
Baca juga:
Alpine memang bukan satu-satunya produsen mobil yang sedang melakukan eksperimen dengan material ramah lingkungan yang ringan ini. Pada tahun 2020, Porsche dan Manthey Racing memperkenalkan mobil balap 718 Cayman GT4 Clubsport MR dengan panel bodi komposit alami yang terbuat dari serat rami. Polestar juga telah meneliti penggunaan material berbasis rami untuk komponen interior dan eksterior. Perusahaan bernama Bcomp sedang mengembangkan material ringan canggih bernama ampliTex, yang juga menggunakan serat rami ramah lingkungan. Perusahaan ini telah menarik perhatian produsen mobil ternama, termasuk Porsche, BMW, dan Polestar. Tampaknya ini adalah masa depan konstruksi kendaraan ringan, terutama ketika para produsen berusaha mengurangi jejak karbon.