Ternyata, Tidur Tidak Cukup untuk Mengembalikan Energi! Lakukan 7 Jenis Istirahat Ini
JAKARTA – Tidur tujuh hingga delapan jam dalam sehari ternyata belum cukup mengembalikan energi. Menurut Saundra Dalton-Smith dalam unggahan TED Ideas, ada 7 jenis istirahat yang perlu dilakukan untuk feel recharged setelah produktif selama weekdays.
Berikut penjelasan mengenai jenis-jenis istirahat yang perlu dilakukan.
Istirahat fisik
Definisi dari istirahat fisik dikenal paling familier. Hampir semua orang memiliki definisi yang sama mengenai istirahat fisik. Berhenti beraktivitas apapun dan menghabiskan waktu di atas tempat tidur atau dalam keadaan santai sering dilakukan, setiap akhir pekan.
Istirahat mental
Pikiran terus berputar, meskipun saat istirahat makan siang. Bahkan, rasa kantuk dapat hilang dikalahkan pikiran yang tak bisa berhenti berlari. Ini artinya seseorang membutuhkan istirahat mental. Saran Dalton-Smith, Anda tak perlu menghabiskan banyak waktu untuk mengistirahatkan mental.
Cukup dengan mencatat pikiran-pikiran yang mengganggu. Berikan waktu istirahat satu atau dua jam selepas kerja, tanpa memikirkan apapun. Jika sulit, Anda dapat menikmati dengan mendengarkan musik atau menonton tayangan humor.
Istirahat sensorik
Menatap layar sepanjang hari dan dilakukan setiap hari, bisingnya kota, notifikasi gawai, semua hal yang dicerap kelima indera menstimulasi sensorik. Kelima indera menyampaikan informasi ke otak dan terus menerus merespons dengan berbagai aktivitas, membuat otak butuh istirahat.
Cobalah memejamkan mata dengan penuh kesadaran dan matikan gawai. Saran Dalton-Smith, berikan keheningan singkat untuk hadiah.
Istirahat sosial
Perjumpaan dan bersosialisasi dengan rekan kerja atau relasi sangat menguras tenaga. Agar energi dikeluarkan seimbang dengan yang disimpan, suatu kali Anda bisa membatasi pertemuan.
Misalnya dalam dua hari di akhir pekan hanya bertemu dengan orang dekat yang mengetahui cara berpikir Anda tanpa penjelasan panjang.
Baca juga:
Istirahat emosional
Mengambil jeda untuk mengekspresikan diri cukup meringankan beban atau tekanan. Artinya, istirahat emosional perlu dilakukan dengan mengalokasikan waktu dan ruang untuk diri sendiri.
Dalton mencontohkan, Anda bisa melakukannya dengan menanyakan ke diri sendiri ‘bagaimana kabarmu hari ini?’. Jawaban perlu diekspresikan secara jujur, jika tak baik-baik saja, maka ungkapkan.
Mudahnya, jenis istirahat yang ini dapat memberi kesempatan untuk tidak berpura-pura dan menyadari perasaan masing-masing.
Istirahat kreatif
Apakah Anda bergelut dengan produksi ide dan gagasan setiap hari kerja? Cobalah berhenti untuk produktif tetapi menyerap berbagai sumber inspirasi dari sekitar. Misalnya, dari sebuah bagunan, tokoh inspiratif, dan hal lain yang mengagumkan.
Istirahat spiritual
Setiap agama dan kepercayaan memiliki cara masing-masing agar terhubung dengan sesuatu yang lebih besar, Sang Pencipta. Sains membuktikan, aktivitas sederhana yang dapat memanggil aspek spiritual dari dalam diri dapat membuat seseorang merasa lebih sejahtera.
Artinya, ketika Anda merasa lelah maka istirahatlah. Hindari mengeluh tanpa membantu diri sendiri untuk mengembalikan energi.