Band Punk Politik Anti-Flag Tiba-Tiba Bubar, Ini Penjelasan Resmi Mereka
JAKARTA - Anti-Flag merilis pernyataan mengenai perpecahan band punk politik tersebut tanpa penjelasan apapun.
Minggu lalu (20 Juli), band ini bubar dan menghapus semua akun media sosial dan situs web resmi mereka.
Berita itu datang secara tiba-tiba dan tidak terduga. Tidak ada penjelasan atau alasan di balik keputusan pembubaran tersebut.
Kini, Anti-Flag turun ke Patreon untuk membagikan pengumuman perpisahan mereka.
“Anti-Flag telah dibubarkan. Patreon telah dialihkan ke mode yang tidak lagi membebankan biaya bulanan,” pernyataan itu berbunyi.
Pada Rabu kemarin, baik band – yang terdiri dari Pat Thetic, Chris “#2” Barker dan Chris Head – dan vokalis Justin Sane, alias Justin Geever, merilis dua pernyataan terkait keputusan untuk bubar.
Adapun Brooklyn Vegan melaporkan bahwa tuduhan pelecehan seksual terhadap penyanyi yang tidak disebutkan namanya yang diyakini banyak orang sebagai pentolan Anti-Flag jadi penyebab utama band ini bubar.
Baca juga:
Namun, Geever membantah tuduhan terhadapnya dengan menyebut tudingan tersebut "benar-benar keliru" dan mengatakan bahwa Anti-Flag bubar karena "dalam keadaan seperti ini tidak mungkin untuk melanjutkan."
Dalam berita lain, album terbaru Anti-Flag, Lies They Tell Our Children (2023) mencapai Nomor Enam di Tangga Album Jerman. Jerman juga menjadi lokasi pertunjukan terakhir band ini pada 24 Juni.
Mereka dijadwalkan untuk memulai tur Amerika Utara akhir tahun ini tetapi kemudian dibatalkan.