Saat Sri Mulyani Berbagi Ketangguhan Ekonomi RI ke Negara G20
JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan bahwa kinerja ekonomi Indonesia tetap tangguh di tengah guncangan ekonomi global. Hal tersebut disampaikan Menkeu dalam sesi pertama Pertemuan Para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Gandhinagar, India pekan ini.
"Enam kuartal berturut-turut pertumbuhan ekonomi Indonesia konsisten terjaga di sekitar 5 persen. Kondisi yang cukup baik jika dibandingkan beberapa negara saat ini", ujarnya seperti yang dikutip dari laman resmi, Rabu, 19 Juli.
Menurut Menkeu, kombinasi antara kebijakan fiskal dan moneter menjadi kunci penting untuk mencapai hal tersebut.
“Salah satunya, melalui disiplin terhadap konsolidasi fiskal setelah pandemi lalu,” tutur dia.
Pada sesi pertama, Menkeu juga membahas prioritas Indonesia dalam hal Mekanisme Transisi Energi Indonesia (ETM) dan juga Pandemic Fund yang merupakan inisiatif dari Presidensi G20 Indonesia tahun lalu.
"Isu ini juga terus kita suarakan dalam berbagai forum multilateral seperti G20 dan ASEAN,” tegasnya.
Baca juga:
Selaras dengan sesi pertama, di sesi kedua bendahara negara juga membahas mengenai mekanisme pembiayaan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan melalui Energy Transition Mechanism (ETM).
"Indonesia sendiri tahun lalu sudah meluncurkan ETM Country Platform yang saat ini telah menerima pendanaan sebesar 500 juta dolar AS untuk mempercepat penutupan 2 proyek pembangkit listrik tenaga batu bara sebesar 1,6 Giga Watt", katanya.
Terakhir, Menkeu membahas pula mengenai agenda Presidensi G20 India, yaitu Financing Cities of Tomorrow. Ia mengatakan bahwa Indonesia sangat mendukung dan mengapresiasi inisiatif ini, khususnya pada acara dialog infrastruktur.
"Sangat penting bagi kita untuk bisa terus membangun dunia, namun di saat yang bersamaan juga tetap menjaga bumi tempat kita tinggal,” tutup dia.