Sido Muncul Optimistis Penjualan di 2023 Tumbuh hingga 15 Persen

JAKARTA - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) optimistis kinerjanya bakal bertumbuh di tahun ini, seiring dengan sejumlah strategi yang diterapkan produsen Tolak Angin tersebut untuk memperkuat lini bisnis di sepanjang 2023.

Mengutip unggahan di akun YouTube IDX Channel, Kamis 6 Juli, disebutkan bahwa SIDO mengincar pertumbuhan penjualan pada tahun 2023 di kisaran 10-15 persen. Ada strategi jangka pendek dan jangka panjang yang dilakukan perseroan untuk mengejar target tahun ini.

Untuk target jangka pendek, SIDO bakal terus melakukan pengembangan bisnis pada anak perusahaan. Selain itu, SIDO akan tetap terus melakukan perbaikan pada sistem distribusi dan berusaha memotong jalur distribusi agar lebih efisien.

Produsen KukuBima Ener-G! ini mengeluarkan atau launching aplikasi terbaru yaitu My Sidomuncul untuk mempermudah para toko untuk melakukan order ke para distributor, sehingga jika barang persedian habis maka dapat dengan cepat melakukan order kembali.

Adapun untuk meningkatkan penjualan jangka panjang, SIDO akan terus melakukan pengembangan dan mempersiapkan produk baru. Pada akhir tahun lalu, SIDO merilis produk rempah baru yaitu Sido Rempah untuk dapat memenuhi kebutuhan baik konsumen langsung dan industri pangan dan meluncurkan produk baru Vitamin C1000 ready to drink atau siap minum.

SIDO juga terus berupaya untuk memperkuat pada penjualan ekspor ke mancanegara seperti Nigeria, Malaysia, dan Filipina dengan memperkuat penjualan atau ketersedian produk dan menambah distributor baru.

Sebagai informasi, SIDO meraih kenaikan penjualan 3,04 persen menjadi Rp907,30 miliar pada kuartal I 2023. Penjualan SIDO kala itu didominasi segmen bisnis jamu herbal dan suplemen sebesar Rp553,26 miliar, disusul segmen bisnis makanan dan minuman sebesar Rp330,75 miliar, dan farmasi sebesar Rp23,29 miliar.

Pada saat yang sama, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk SIDO tumbuh 1,77 persen menjadi Rp300,27 miliar dari Rp295,03 miliar pada periode yang sama 2022.