China Rilis Sistem Operasi OpenKylin untuk Mengurangi Ketergantungan pada Teknologi AS

JAKARTA - China telah merilis sistem operasi desktop open-source buatan sendiri yang pertama, yang diberi nama OpenKylin. Hal ini dilaporkan oleh media negara, sebagai bagian dari upaya negara tersebut untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi Amerika Serikat.

Diluncurkan pada Rabu, 5 Juli, dan berbasis pada sistem operasi Linux open-source yang sudah ada, versi China ini dibangun oleh komunitas sekitar 4.000 pengembang, dan digunakan dalam program antariksa serta industri seperti keuangan dan energi.

Menurut laporan media negara, pasar yang sangat besar untuk sistem operasi di China bernilai 15,5 miliar yuan (Rp31,6 triliun) tahun lalu.

Mengembangkan sistem operasi yang independen dari teknologi Amerika Serikat telah menjadi tujuan penting bagi industri teknologi China dalam beberapa tahun terakhir, dengan banyak perusahaan dan organisasi yang berkontribusi dalam pengembangan sistem OpenKylin.

Salah satu pendukung utamanya adalah Tim Tanggap Darurat Siber Sistem Kontrol Industri China di bawah pengawasan kementerian industri dan teknologi informasi.

Lebih dari selusin perusahaan China sedang berupaya mengembangkan sistem operasi yang dapat menggantikan sistem operasi Windows dari Microsoft dan MacOS dari Apple.

Salah satu perusahaan tersebut, UnionTech Software Technology Co Ltd, telah mengembangkan apa yang mereka sebut sebagai "sistem operasi Unity".