Bagikan:

JAKARTA - Negara-negara BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) tengah mempersiapkan langkah besar dalam sistem pembayaran internasional mereka. Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang akan berlangsung di Kazan, Rusia, pada 22-24 Oktober mendatang, laporan mengenai pengembangan platform pembayaran alternatif akan dibahas secara mendalam. Tujuan utama dari inisiatif ini adalah untuk mengurangi ketergantungan pada sistem keuangan tradisional yang didominasi oleh dolar AS.

Laporan ini merupakan tindak lanjut dari usulan yang diajukan oleh Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, pada KTT BRICS bulan Agustus 2023. Usulan tersebut bertujuan untuk menyediakan opsi pembayaran yang lebih mandiri bagi negara-negara BRICS, mengurangi ketergantungan mereka pada sistem pembayaran yang berbasis di negara Barat, seperti SWIFT, yang didominasi oleh dolar AS.

Menurut Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, para menteri keuangan dan bank sentral dari negara-negara anggota BRICS sedang bekerja keras mempersiapkan laporan ini. “Kami harus menerima laporan dari menteri keuangan dan bank sentral negara-negara anggota BRICS tentang cara menciptakan platform pembayaran alternatif,” jelas Lavrov seperti dikutip oleh TASS.

Dikutip dari News Bitcoin, Lavrov juga menekankan bahwa Rusia telah meningkatkan penggunaan mata uang nasional dalam perdagangan internasionalnya, khususnya dengan China dan India. Lebih dari 90% perdagangan Rusia dengan China kini dilakukan dalam mata uang lokal kedua negara, sementara dalam perdagangan dengan India, angkanya mencapai 60%. Langkah ini dianggap sebagai bagian dari tren global yang lebih besar menuju dedolarisasi, di mana negara-negara mengurangi penggunaan dolar AS dalam perdagangan internasional mereka.

Lavrov juga menyoroti bahwa dominasi dolar AS mulai berkurang akibat kebijakan ekonomi Amerika Serikat, yang terus mencetak uang dan menerapkan tekanan ekonomi pada negara-negara lain. “Kita mulai beralih ke bentuk interaksi ini dengan sebagian besar negara. Era ini sudah mendekati akhirnya,” tambah Lavrov.

Langkah BRICS ini merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan ekosistem keuangan global yang lebih adil dan seimbang, di mana negara-negara berkembang memiliki opsi lebih banyak dalam sistem pembayaran internasional. Selain itu, dengan menggunakan mata uang lokal dalam perdagangan, BRICS berharap dapat melindungi perekonomian mereka dari risiko fluktuasi dolar dan dampak kebijakan ekonomi AS.