JAKARTA - Negara-negara anggota BRICS (Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan) dan Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) tengah melakukan upaya untuk menciptakan sistem pembayaran terpadu. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan penggunaan mata uang nasional dalam transaksi lintas batas dan mengurangi ketergantungan pada dolar AS, yang selama ini menjadi dominasi dalam perdagangan internasional. Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Sekretaris Jenderal SCO, Zhang Ming, mengungkapkan bahwa pembicaraan informal mengenai sistem pembayaran ini sedang berlangsung dan berlanjut ke arah yang lebih konkret.
Dikutip dari News Bitcoin, Zhang menjelaskan bahwa pembicaraan tentang sistem pembayaran terpadu telah memasuki fase serius. “Saat ini, kami sedang melakukan diskusi informal untuk meningkatkan proporsi mata uang nasional dalam penyelesaian transaksi,” ungkapnya. Menurutnya, dalam KTT Samarkand yang diadakan pada tahun 2022, telah diadopsi sebuah konsep untuk meningkatkan penggunaan mata uang lokal.
SCO, yang dibentuk pada tahun 2001, merupakan aliansi regional yang menitikberatkan pada keamanan, kolaborasi ekonomi, dan stabilitas politik di antara negara-negara Eurasia. Anggota-anggota SCO termasuk negara-negara besar seperti Tiongkok, Rusia, dan India. Seiring dengan itu, BRICS juga memiliki tujuan yang sejalan, yaitu mempromosikan multipolaritas dan mengurangi pengaruh ekonomi Barat. Langkah ini dapat dilihat sebagai bagian dari strategi yang lebih luas untuk menciptakan keseimbangan dalam tatanan global yang selama ini didominasi oleh negara-negara barat.
BACA JUGA:
Dalam upaya membangun sistem pembayaran ini, sebuah kelompok kerja khusus telah dibentuk, terdiri dari bank sentral dan kementerian keuangan masing-masing negara anggota SCO. Zhang juga menyoroti peran penting lembaga non-pemerintah dalam mempercepat pelaksanaan proyek ini. “Konsorsium Interbank SCO juga sedang mengerjakan masalah ini. Tentu saja, ini bukan tugas yang mudah, dan kami menghadapi sejumlah kesulitan,” jelasnya. Meskipun tantangan yang ada, Zhang tetap optimis bahwa kemajuan akan terus dicapai.
Zhang menekankan pentingnya aliran bebas modal, teknologi, dan layanan dalam mendorong kerjasama ekonomi di dalam aliansi. Pernyataan ini menunjukkan bahwa SCO tidak hanya fokus pada aspek keuangan, tetapi juga pada inovasi dan kemajuan teknologi sebagai bagian dari strategi mereka.
Sementara itu, blok BRICS juga tengah mengeksplorasi tujuan yang serupa dengan BRICS dalam menciptakan sistem pembayaran alternatif guna mengurangi ketergantungan pada dolar AS. Dalam KTT pemimpin BRICS yang baru-baru ini digelar, diskusi terfokus pada pengembangan sistem pembayaran internasional yang alternatif dan kemungkinan pengenalan mata uang digital bersama.
Inisiatif ini muncul di saat pasar keuangan global mengalami ketidakpastian. Banyak negara, terutama yang tergabung dalam BRICS dan SCO, merasa perlu untuk menciptakan alternatif yang lebih mandiri dari sistem keuangan yang didominasi oleh Barat. Dengan langkah ini, mereka berharap dapat meningkatkan perdagangan antar negara anggota, sekaligus menciptakan stabilitas ekonomi yang lebih baik.