JAKARTA - Max Keiser, seorang pendukung setia Bitcoin dan penasihat untuk Presiden El Salvador, telah mengejutkan dunia kripto dengan prediksinya yang baru. Dalam sebuah cuitan di media sosial X, Keiser memperkirakan bahwa harga Bitcoin akan segera melonjak hingga 220.000 Dolar AS (Rp3,4 miliar). Walaupun Bitcoin sempat mengalami penurunan, tren jangka panjangnya tetap positif dengan momentum pasar yang terus meningkat.
Dikutip dari Crypto News Flash, Keiser menyamakan Bitcoin dengan emas sebagai "safe haven" atau aset yang aman dari gejolak ekonomi. Ia mencatat bahwa ketidakpastian global, terutama yang berkaitan dengan konflik di Timur Tengah dan Ukraina, telah mendorong harga emas mencapai rekor tertinggi baru di 2.700 Dolar AS (Rp41,7 juta) per ons pada 18 Oktober. Dalam sepekan terakhir, emas naik 2,08%, sementara dalam sebulan terakhir kenaikannya mencapai 5%.
Bitcoin juga mengikuti tren ini, dengan lonjakan harga sebesar 11% dalam sepekan terakhir. Pada 16 Oktober, Bitcoin sempat menyentuh level tertinggi dua bulan di 68.377 Dolar AS (Rp1,05 miliar). Keiser yakin bahwa semakin besar ketidakpastian global, semakin banyak orang yang beralih ke Bitcoin sebagai aset perlindungan.
BACA JUGA:
Selain ketidakstabilan global, Keiser juga mengaitkan prediksinya dengan potensi perubahan besar di lanskap keuangan global. Pada KTT BRICS 2024 mendatang, Keiser memperkirakan akan ada pengumuman peluncuran "pembunuh dolar AS" yang didukung emas. BRICS, sebuah organisasi yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, berencana meluncurkan sistem pembayaran yang mirip dengan SWIFT namun berbasis teknologi blockchain.
Sistem ini dirancang untuk mengurangi dominasi dolar AS di pasar internasional. Dengan rencana peluncuran kripto berbasis emas ini, banyak yang melihatnya sebagai upaya untuk menciptakan alternatif dari dolar AS. Robert Kiyosaki, penulis "Rich Dad Poor Dad", juga mendukung gagasan ini dan memperkirakan dampaknya pada pasar global.
Keiser mengambil posisi tegas dengan menyatakan bahwa setiap kenaikan 1 Dolar AS pada harga emas akan diikuti oleh kenaikan 20 Dolar AS pada Bitcoin. Tren pergerakan harga Bitcoin dan emas dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan kemiripan, terutama karena kedua aset ini bersifat langka dan tidak terikat dengan mata uang negara tertentu. Ini menjadikan keduanya pilihan utama bagi para investor yang mencari perlindungan dari fluktuasi mata uang nasional.
Selain Keiser, Arthur Hayes, pendiri BitMEX, juga percaya bahwa penciptaan uang dalam jumlah besar oleh pemerintah AS sebagai respons terhadap konflik di Timur Tengah akan memicu lonjakan harga Bitcoin. Hayes memprediksi bahwa langkah-langkah moneter tersebut akan memicu bull run berikutnya untuk Bitcoin.