Bagikan:

JAKARTA - Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) kali ini melontarkan kritikan tajam terhadap aset kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, Bitcoin (BTC). Dalam laporan terbaru ECB yang berjudul "Distributional Consequences of Bitcoin” atau Konsekuensi Distribusi dari Bitcoin, Bank Sentral Eropa menuding Bitcoin hanya merugikan masyarakat luas. 

Sejumlah analis menilai laporan ini sebagai “deklarasi perang” terhadap Bitcoin, sebagaimana dilansir Finbold. Kritik tajam yang dilontarkan ECB menyoroti ketidakstabilan nilai ekonomis aset kripto ini dan dampak negatifnya terhadap masyarakat luas.

Laporan yang ditulis oleh ekonom ECB, Ulrich Bindseil dan Jürgen Schaaf, menyampaikan bahwa Bitcoin adalah aset spekulatif yang nilainya tidak didukung oleh fondasi ekonomi nyata. 

Dalam skenario di mana harga Bitcoin terus meningkat, ECB memperingatkan bahwa keuntungan hanya akan dinikmati oleh para pemegang awal Bitcoin, sementara mayoritas masyarakat, termasuk investor baru, justru akan dirugikan. Laporan tersebut menegaskan bahwa Bitcoin tidak meningkatkan produktivitas ekonomi, tetapi malah menciptakan ketimpangan dan redistribusi kekayaan yang tidak adil.

Di Eropa, upaya penyusunan regulasi untuk menekan Bitcoin dan aset kripto lainnya terus ditingkatkan. Sebagai contoh, Italia telah menaikkan pajak capital gain untuk Bitcoin dari 26% menjadi 42%. Langkah ini dianggap sebagai upaya untuk menekan spekulasi harga Bitcoin. Di tingkat internasional, politisi seperti Kamala Harris, calon presiden Amerika Serikat, juga telah menyerukan peningkatan pajak terhadap aset kripto guna mengontrol volatilitas pasar.

Selain itu, dalam laporan tersebut, ECB menyoroti potensi dampak sosial yang merugikan jika Bitcoin terus tumbuh tanpa kendali. Wealth redistribution atau redistribusi kekayaan yang terjadi akibat lonjakan harga Bitcoin diprediksi akan merugikan masyarakat luas yang tidak memiliki akses awal terhadap kripto ini. Bahkan, ECB mengisyaratkan bahwa dampak dari spekulasi ini bisa memperburuk kesenjangan ekonomi secara global.

Menurut Tuur Demeester, analis kripto terkemuka, laporan ini merupakan sinyal kuat bahwa otoritas Eropa bisa menerapkan kebijakan yang lebih agresif terhadap Bitcoin. ECB secara terbuka mendiskusikan kemungkinan mengambil langkah-langkah untuk menekan harga Bitcoin melalui manipulasi pasar yang diatur oleh undang-undang. Demeester memperingatkan bahwa pendekatan semacam ini dapat memperparah situasi bagi investor dan pengguna Bitcoin di seluruh dunia.