JAKARTA - Tether, stablecoin dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia, kini semakin meningkatkan investasinya dengan mengumumkan proyek penambangan di Uruguay. Penerbit USDT itu juga mengungkapkan investasi di perusahaan pemrosesan pembayaran Citypay.io yang berbasis di Georgia.
Pada hari Senin, perusahaan stablecoin ini mengungkapkan partisipasinya dalam investasi senilai 1 miliar dolar AS (setara Rp14,8 triliun) di Volcano Energy, yang didukung oleh Max Keiser.
Dana yang diperoleh oleh Volcano Energy akan digunakan untuk membangun fasilitas penambangan energi terbarukan dengan kapasitas 241 megawatt (MW) di Metapán. Pusat data ini akan menggunakan tenaga surya dan angin fotovoltaik untuk mendanai operasional perusahaan.
BACA JUGA:
Tether dan Volcano Energy memperkirakan akan terjadi peningkatan yang signifikan dalam penambangan Bitcoin yang berkelanjutan di masa depan.
"Volcano Energy merupakan salah satu inisiatif yang paling inovatif dan strategis yang kami investasikan, dan kami berharap dapat bekerja sama dengan Josue Lopez dan timnya untuk menjadikan El Salvador sebagai kekuatan global dalam produksi energi terbarukan," ungkap Paolo Ardoino, CTO Tether, pada hari Senin.
Josue Lopez, CEO Volcano Energy, menyatakan pada hari Senin bahwa saat ini 52% dari operasi penambangan Bitcoin menggunakan sumber energi yang berkelanjutan dan terbarukan.
"Kami yakin persentase ini akan meningkat secara signifikan di masa depan melalui investasi penting seperti yang kami lakukan," ujar Lopez. "Tidak hanya 'Volcano Energy' penting untuk ketahanan Bitcoin ke depan, tetapi juga merupakan tanda penting dari peran baru yang dimainkan El Salvador dalam dunia teknologi global."
Kemitraan strategis antara Tether dan Volcano Energy ini menunjukkan betapa pentingnya energi terbarukan dalam industri kripto dan juga menyoroti komitmen El Salvador untuk menjadi pemain utama dalam produksi energi terbarukan.