Sisa Utang Indonesia 2023, Bertambah atau Susut?
YOGYAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sudah tidak mempunyai utang ke IMF. Kendati demikian, sisa utang Indonesia 2023 masih cukup tinggi.
Diketahui, pemerintah Indonesia sempat mendapat pinjaman uang secara bertahap dari IMF ketika mengalami krisis moneter pada tahun 1997-1998 dan periode awal 2000-an. Akan tetapi, utang tersebut telah dilunasi oleh pemerintah era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sekitar 15 tahun yang lalu.
Lantas, berapa sisa utang Indonesia 2023? Simak informasi selengkapnya berikut ini.
Sisa Utang Indonesia 2023
Disadur dari buku APBN KITA (kinerja dan Fakta) edisi Juni 2023, total utang Indonesia pada akhir bulan Mei berada di level Rp7.787,51 triliun. Angka tersebut turun sekitar Rp 62,38 triliun dari posisi April 2023 yang sebesar Rp 7.849,89 triliun.
Penurunan utang pada Mei 2023 lebih besar ketimbang penurunan utang pada bulan sebelumnya. Pada April lalu, pemerintah berhasil memangkas utang luar negeri sebesar Rp29,18 triliun.
Menurut laporan APBN KITA, penurunan utang yang tajam pada Mei 2023 dipengaruhi oleh mutasi pembiayaan baik dari instrumen pinjaman maupun SBN, di mana pembayaran cicilan pokok utang pada bulan Mei lebih besar dari pengadaan atau penerbitan utang baru.
Berdasarkan catatan tersebut, rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 37,85 persen juga menyusut dari April 38,15 persen dan masih berada di bawah batas yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara sebesar 60 persen.
Sisa utang Indonesia pada akhir Mei 2023 sebagian besar didominasi oleh Surat Berharga Negara sebesar Rp6.934,25 triliun. Rinciannya, SBN domestik sebesar Rp5.594,92 triliun, dan SBN Valas Rp1.339,33 triliun.
Sedangkan utang yang berasal dari pinjaman, sebesar Rp853,26 triliun. Dengan rincian, utang luar negeri sebesar Rp829,17 triliun, dan pinjaman berasal dari dalam negeri sebesar Rp24,09 triliun.
Baca juga:
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa komposisi utang pemerintah sebagian besar berupa SBN yang mencapai 89,04 persen dan komposisi utangnya didominasi oleh utang domestik yaitu 72,15 persen.
Adapun profil jatuh tempo utang Indonesia pada akhir Mei 2023, rata-rata di kisaran 8 tahun. Ini merupakan dampak dari upaya pemerintah mengutamakan pengadaan utang dengan tenor menengah panjang.
Demikian informasi tentang sisa utang Indonesia 2023. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.